Untukmu Teman - Brothers
Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Bawaku ke daerah yang baru
Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Bawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu
Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa
Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Mungkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan
Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjiNya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihNya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu
Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa
Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Mungkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan
Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjiNya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihNya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya
*************************************************
teman,
pinjam bahumu sebentar, boleh?
bukan aku ingin melihat cacat-cela bahumu,
aku cuma ingin menumpang
berehat sebentar...
teman,
pinjam telingamu sebentar, boleh?
bukan aku ingin menelek garis telingamu,
aku cuma ingin mengganggu
bercerita sebentar...
teman,
pinjam tanganmu sebentar, boleh?
bukan aku ingin merasai kasar tanganmu,
aku cuma ingin menyentuh
berhangatan sebentar...
teman,
maafkan aku
andai aku terlalu banyak meminjam darimu
usah gusar, usah bimbang
kerna aku sekadar hadir sebentar
sampai masa, akan aku undurkan diri...
pinjam bahumu sebentar, boleh?
bukan aku ingin melihat cacat-cela bahumu,
aku cuma ingin menumpang
berehat sebentar...
teman,
pinjam telingamu sebentar, boleh?
bukan aku ingin menelek garis telingamu,
aku cuma ingin mengganggu
bercerita sebentar...
teman,
pinjam tanganmu sebentar, boleh?
bukan aku ingin merasai kasar tanganmu,
aku cuma ingin menyentuh
berhangatan sebentar...
teman,
maafkan aku
andai aku terlalu banyak meminjam darimu
usah gusar, usah bimbang
kerna aku sekadar hadir sebentar
sampai masa, akan aku undurkan diri...
Ada sesuatu yang hilang dalam hidup aku kini. Yang menjadikan aku bagai batang tubuh yang isinya gabus, yang kosong, yang rapuh. Aku pernah memilikinya suatu masa dulu, yang seringkali aku jadikan azimat di kala jiwa aku ‘mati’. Aku pernah merasakan nikmatnya suatu masa dulu, yang membuatkan aku takkan melupakan kemanisannya hingga kini.
Aku senyum pada langit
Kerana di situ ada wajahnya
Aku senyum pada bintang
Kerana di situ ada dirinya
Aku seru pada mentari
Kerana di situ ada semangatnya
Aku seru pada rembulan
Kerana di situ ada jiwanya
Aku peluk sang bayu
Dengan mata yang pejam
Dengan tangan yang erat
Dengan ucap yang sayu
Aku rindukan dirinya… sesungguhnya…
Akan adilkah keadaan mengadili ku?
Akan belaskah alam menghukum ku?
Bilamana aku pesalah yang bingung
Yang mencari salahnya di mana?
Tapi,
Pesalah tetap pesalah
Tiada hak untuk bertanya
Tiada hak untuk mempertikai
Kerna,
Aku senyum pada langit
Kerana di situ ada wajahnya
Aku senyum pada bintang
Kerana di situ ada dirinya
Aku seru pada mentari
Kerana di situ ada semangatnya
Aku seru pada rembulan
Kerana di situ ada jiwanya
Aku peluk sang bayu
Dengan mata yang pejam
Dengan tangan yang erat
Dengan ucap yang sayu
Aku rindukan dirinya… sesungguhnya…
Akan adilkah keadaan mengadili ku?
Akan belaskah alam menghukum ku?
Bilamana aku pesalah yang bingung
Yang mencari salahnya di mana?
Tapi,
Pesalah tetap pesalah
Tiada hak untuk bertanya
Tiada hak untuk mempertikai
Kerna,
Hukuman tetap terlaksana…
"If you love somebody, let them go, for if they return, they were always yours. And if they don't, they never were." -- Kahlil Gibran
Macam best je bila aku baca quote tu… tapi, hakikatnya, secara praktikal, bukan semudah itu untuk melepaskan pergi seseorang yang kita amat sayang sekali. Betapa siksanya untuk berlawan dengan perasaan sendiri. Betapa sakitnya untuk menahan luka yang dalam menyucuk. Dan betapa sukarnya untuk menghapus darah yang mengalir darinya…
Bila difikir-fikir lagi, yang pahit, yang sakit, yang jadam itulah yang menjadi ubat mujarab. Dan yang manis, tak semestinya elok untuk ditelan. Kerana ia bisa menjadi suatu kesakitan yang tak tertanggung bila masa itu tiba.
Ada orang kata, itu kata-kata dari orang yang pengecut. Orang yang ‘kalah’ selalunya akan menggunakan quote seperti itu untuk mempertahankan dirinya dan demi untuk tidak mengambil apa-apa tindakan lagi. Boleh terima ke? Ih.. ih.. sungguhlah tidak elok berkata demikian. Sebabnya, itu hak memasing… betul tak?
Kita seharusnya bertindak atas kemampuan sendiri. Bukannya mengukur kemampuan berdasarkan kepada pengalaman orang lain. Hanya diri sendiri yang tahu sejauh mana kita boleh teruskan sesuatu usaha. Dan hanya diri sendiri juga yang tahu di batas mana kita pacakkan sesuatu “sayang” itu. Pengalaman orang lain hanya menyumbang sedikit sahaja sebagai sesuatu yang boleh dijadikan pengajaran dan bukannya dijadikan ukuran utama. Boleh gitu? Hehehe…
Melepaskan pergi orang yang disayangi bagai menyayat hati sendiri. Tapi, sebaliknya, ia bagai suatu usaha melepaskan diri sendiri dan orang yang disayang daripada terus dibelenggu oleh berbagai rasa yang adakalanya tak sanggup untuk dipikul. Bak kata orang, rela dalam keterpaksaan… gitulah adanya…
Lepaskan dia dengan rasa redha. Lepaskan dia dengan rasa sayang. Lepaskan dia berserta doa bahagia yang dihadiahkan. Mungkin di kehidupan yang akan datang, kita bisa bertemu dan hidup bersama…
Aku hanya aku… yang hanya punya satu hati, tapi punya sejuta sayang untuk mu…
Macam best je bila aku baca quote tu… tapi, hakikatnya, secara praktikal, bukan semudah itu untuk melepaskan pergi seseorang yang kita amat sayang sekali. Betapa siksanya untuk berlawan dengan perasaan sendiri. Betapa sakitnya untuk menahan luka yang dalam menyucuk. Dan betapa sukarnya untuk menghapus darah yang mengalir darinya…
Bila difikir-fikir lagi, yang pahit, yang sakit, yang jadam itulah yang menjadi ubat mujarab. Dan yang manis, tak semestinya elok untuk ditelan. Kerana ia bisa menjadi suatu kesakitan yang tak tertanggung bila masa itu tiba.
Ada orang kata, itu kata-kata dari orang yang pengecut. Orang yang ‘kalah’ selalunya akan menggunakan quote seperti itu untuk mempertahankan dirinya dan demi untuk tidak mengambil apa-apa tindakan lagi. Boleh terima ke? Ih.. ih.. sungguhlah tidak elok berkata demikian. Sebabnya, itu hak memasing… betul tak?
Kita seharusnya bertindak atas kemampuan sendiri. Bukannya mengukur kemampuan berdasarkan kepada pengalaman orang lain. Hanya diri sendiri yang tahu sejauh mana kita boleh teruskan sesuatu usaha. Dan hanya diri sendiri juga yang tahu di batas mana kita pacakkan sesuatu “sayang” itu. Pengalaman orang lain hanya menyumbang sedikit sahaja sebagai sesuatu yang boleh dijadikan pengajaran dan bukannya dijadikan ukuran utama. Boleh gitu? Hehehe…
Melepaskan pergi orang yang disayangi bagai menyayat hati sendiri. Tapi, sebaliknya, ia bagai suatu usaha melepaskan diri sendiri dan orang yang disayang daripada terus dibelenggu oleh berbagai rasa yang adakalanya tak sanggup untuk dipikul. Bak kata orang, rela dalam keterpaksaan… gitulah adanya…
Lepaskan dia dengan rasa redha. Lepaskan dia dengan rasa sayang. Lepaskan dia berserta doa bahagia yang dihadiahkan. Mungkin di kehidupan yang akan datang, kita bisa bertemu dan hidup bersama…
Aku hanya aku… yang hanya punya satu hati, tapi punya sejuta sayang untuk mu…
Aku Ada Karena Kau Ada (Radja)
cinta adalah anugerah yang Kuasa
yang bila terasa betapa indahnya
sungguh lemah diriku
tak berarti hidupku
bila tak ada dirimu
andai ku bisa akan ku balas
semua yang pernah engkau berikan
terima kasih dariku
atas ketulusanmu
menyayangi diriku
aku ada karena kau pun ada
dengan cinta
kau buat diriku hidup selamanya
aku ada karena kau pun ada
dengan cinta
kau buat diriku hidup selamanya
andai ku bisa akan ku balas
semua yang pernah engkau berikan
terima kasih dariku
atas ketulusanmu
menyayangi diriku
aku ingin senyap seketika...
aku ingin diam sementara...
menyimpan kata dalam diri
menyimpan rasa dalam hati
aku ingin senyum pada mentari
aku ingin marah pada rembulan
kerna itu mungkin lebih baik
kerna itu tiada yang bisa terluka
maafkan aku kawan
maafkan aku sahabat
maafkan aku kekasih
kerna terkadang aku hilang siuman...
aku ingin diam sementara...
menyimpan kata dalam diri
menyimpan rasa dalam hati
aku ingin senyum pada mentari
aku ingin marah pada rembulan
kerna itu mungkin lebih baik
kerna itu tiada yang bisa terluka
maafkan aku kawan
maafkan aku sahabat
maafkan aku kekasih
kerna terkadang aku hilang siuman...
Aku Yang Kau Panggil Sayang (Khairul Idlan)
Aku yang kau panggil sayang
Ingin menghampiri masa-masa silam
Engkau yang ku panggil sayang
Pernah meneroka hati ini
Detik kemanisan pun berlalu
Ke manakah janji mu yang suci
Aku yang kau panggil sayang
Ingin ku mengutip sisa-sisa cinta
Engkau yang ku panggil sayang
Menampakkan hala persimpangan
Tanpa meninggalkan kata-kata
Bila kau kan kembali...lagi
Seraut wajah sering ku usap
Dalam mimpi kita pun bersenda
Siang ku menyebut mu
Di malam sunyi ku di goda rindu
Aku yang kau panggil sayang
Dalam kegelapan ku mencari kasih
Engkau yang ku panggil sayang
Mungkin kali ini kehilangan
Berikan daku saat terakhir..
Mengusap muka mu oh sayang...
***************************************************
kadang-kadang kita tak kisah kan kalau orang sakitkan hati kita... tapi, bila orang yang kita sayang buat sesuatu yang boleh menyakitkan hati, alahaiii terasa benar tusukannya! macam dah tak larat nak berdiri, tak larat nak bercakap dibuatnya... dan airmata pun boleh terkorban dibuatnya. betapa hebat penangannya... ih.. ih..
"awak... ketahuilah, sakit tau menanggung rasa nih bila awak buat mende-mende gitu. saya nak marah, tak sampai hati. jadi, saya terima je la apa awak buat pun. walaupun hakikatnya, hati saya sakit, airmata saya tertumpah. demi awak, saya jadi insan penyabar... demi awak juga, saya pujuk diri sendiri... sebab saya tahu, awak tentunya tidak akan tahu sakit yang saya tanggung nih... takpelah..."
kadang-kadang kita tak heran pun kalau orang lain buat muka comel beserta dengan lawak jenaka yang melucukan... tapi, bila orang yang kita sayang buat aksi-aksi gitu, alahaiii terasa benar dialah yang paling comel sekali dalam dunia nih... sampai berairmata kita gelakkan dia tak henti-henti... siap boleh teringat-ingat sampai bila-bila lagi! hehehe...
"awak... percayalah cakap saya, awak memang comel bila buat aksi gitu tau! saya selalu terhibur. saya gembira bila tengok awak gembira jugak. saya tak sangka awak nih pandai jugak buat saya yang sengal nih terketawa mengekek-ngekek ye. bila awak beraksi comel gitu, saya selalu doakan, janganlah ini saat terakhir kita bersama... sebab saya rasa diri saya "hidup" bila awak mengisinya dengan gelak tawa dan usikan manja awak tu. terima kasih ye awak... saya sayang awak tau!"
dan selalunya, diam-diam, dalam diri, aku bisikkan pada hati...
"sabar k... suka ke duka ke, tanggunglah sendiri... redhalah biarpun apa jua yang harus dilalui. gagahkanlah diri... kuatkanlah semangat... cekalkanlah hati... teruslah tersenyum biarpun hatimu terluka..."
Aku yang kau panggil sayang
Ingin menghampiri masa-masa silam
Engkau yang ku panggil sayang
Pernah meneroka hati ini
Detik kemanisan pun berlalu
Ke manakah janji mu yang suci
Aku yang kau panggil sayang
Ingin ku mengutip sisa-sisa cinta
Engkau yang ku panggil sayang
Menampakkan hala persimpangan
Tanpa meninggalkan kata-kata
Bila kau kan kembali...lagi
Seraut wajah sering ku usap
Dalam mimpi kita pun bersenda
Siang ku menyebut mu
Di malam sunyi ku di goda rindu
Aku yang kau panggil sayang
Dalam kegelapan ku mencari kasih
Engkau yang ku panggil sayang
Mungkin kali ini kehilangan
Berikan daku saat terakhir..
Mengusap muka mu oh sayang...
***************************************************
kadang-kadang kita tak kisah kan kalau orang sakitkan hati kita... tapi, bila orang yang kita sayang buat sesuatu yang boleh menyakitkan hati, alahaiii terasa benar tusukannya! macam dah tak larat nak berdiri, tak larat nak bercakap dibuatnya... dan airmata pun boleh terkorban dibuatnya. betapa hebat penangannya... ih.. ih..
"awak... ketahuilah, sakit tau menanggung rasa nih bila awak buat mende-mende gitu. saya nak marah, tak sampai hati. jadi, saya terima je la apa awak buat pun. walaupun hakikatnya, hati saya sakit, airmata saya tertumpah. demi awak, saya jadi insan penyabar... demi awak juga, saya pujuk diri sendiri... sebab saya tahu, awak tentunya tidak akan tahu sakit yang saya tanggung nih... takpelah..."
kadang-kadang kita tak heran pun kalau orang lain buat muka comel beserta dengan lawak jenaka yang melucukan... tapi, bila orang yang kita sayang buat aksi-aksi gitu, alahaiii terasa benar dialah yang paling comel sekali dalam dunia nih... sampai berairmata kita gelakkan dia tak henti-henti... siap boleh teringat-ingat sampai bila-bila lagi! hehehe...
"awak... percayalah cakap saya, awak memang comel bila buat aksi gitu tau! saya selalu terhibur. saya gembira bila tengok awak gembira jugak. saya tak sangka awak nih pandai jugak buat saya yang sengal nih terketawa mengekek-ngekek ye. bila awak beraksi comel gitu, saya selalu doakan, janganlah ini saat terakhir kita bersama... sebab saya rasa diri saya "hidup" bila awak mengisinya dengan gelak tawa dan usikan manja awak tu. terima kasih ye awak... saya sayang awak tau!"
dan selalunya, diam-diam, dalam diri, aku bisikkan pada hati...
"sabar k... suka ke duka ke, tanggunglah sendiri... redhalah biarpun apa jua yang harus dilalui. gagahkanlah diri... kuatkanlah semangat... cekalkanlah hati... teruslah tersenyum biarpun hatimu terluka..."
Aku terima mesej ni…
“Jauh mana…”
“Jarak kita…”
“Lama mana…”
“Pun x jumpa…”
“Kita TETAP…”
“PANDANG Bulan yg sama… slmt malam :-)”
aku tersenyum waktu ni sebagaimana ikon tu jugak. Tentunya dia turut sedang tersenyum waktu mesej ini dihantar… terima kasih adikku…
sebenarnya, aku sedang dalam kereta waktu ini. Makan burger ayam dalam kereta yang sedang dihidupkan enjinnya, yang sedang memainkan lagu-lagu jiwang melalui siaran sinar fm, yang sedang diparkir di tempat letak kereta bersebelahan flat tinggi aku tuh… hehehehe…
sebelum mesej ini sampai, aku sedang leka mengelamun sebab terikut-ikut dibuai perasaan oleh lagu-lagu lama yang aku suka… hehehe… sempat menjiwang dalam kereta! Ahaksss ;) dan aku turut sempat melihat ke luar tingkap kereta keadaan sekeliling yang gelap. Tapi, aku perasan sesuatu, bila aku dongakkan kepala sedikit, kelihatannya langit bagaikan bercahaya. Ehh… bulan mengambang penuh ler! Subhanallah… cantiknya bulan malam ni…! Entah kenapa, mata aku terpaku pada bulan yang terang ini… dan aku senyum sorang-sorang… bagaikan tiada apa dalam ingatan aku waktu ini.
Tapi, bila aku dikejutkan oleh bunyi henfon aku sendiri, cepat-cepat kekaguman aku pada bulan hilang… terperanjat seyyy! Hahahaha… orang berangan, gitu le… padan muka! :P
Terkedu! Macam tau je aku tengah pandang bulan waktu tu, dan aku mendapat mesej tadi. Ih.. ih.. sekali lagi aku mengucap, “subhanallah…” hebatnya kuasaMu, tuhan… menciptakan satu rasa dalam dua jiwa yang jauh dalam waktu yang agak serentak!
Dan aku pandang semula pada bulan yang berseri… sambil senyum lagi…Wahai bulan, hiburkanlah hatinya sebagaimana kau telah hiburkan hatiku sebentar tadi dengan seri indah cahayamu… dan jangan lupa, sampaikan salamku padanya, yang sentiasa merinduinya bila dia hilang daripada pandangan mataku… yer… aku rindukan dia!
“Jauh mana…”
“Jarak kita…”
“Lama mana…”
“Pun x jumpa…”
“Kita TETAP…”
“PANDANG Bulan yg sama… slmt malam :-)”
aku tersenyum waktu ni sebagaimana ikon tu jugak. Tentunya dia turut sedang tersenyum waktu mesej ini dihantar… terima kasih adikku…
sebenarnya, aku sedang dalam kereta waktu ini. Makan burger ayam dalam kereta yang sedang dihidupkan enjinnya, yang sedang memainkan lagu-lagu jiwang melalui siaran sinar fm, yang sedang diparkir di tempat letak kereta bersebelahan flat tinggi aku tuh… hehehehe…
sebelum mesej ini sampai, aku sedang leka mengelamun sebab terikut-ikut dibuai perasaan oleh lagu-lagu lama yang aku suka… hehehe… sempat menjiwang dalam kereta! Ahaksss ;) dan aku turut sempat melihat ke luar tingkap kereta keadaan sekeliling yang gelap. Tapi, aku perasan sesuatu, bila aku dongakkan kepala sedikit, kelihatannya langit bagaikan bercahaya. Ehh… bulan mengambang penuh ler! Subhanallah… cantiknya bulan malam ni…! Entah kenapa, mata aku terpaku pada bulan yang terang ini… dan aku senyum sorang-sorang… bagaikan tiada apa dalam ingatan aku waktu ini.
Tapi, bila aku dikejutkan oleh bunyi henfon aku sendiri, cepat-cepat kekaguman aku pada bulan hilang… terperanjat seyyy! Hahahaha… orang berangan, gitu le… padan muka! :P
Terkedu! Macam tau je aku tengah pandang bulan waktu tu, dan aku mendapat mesej tadi. Ih.. ih.. sekali lagi aku mengucap, “subhanallah…” hebatnya kuasaMu, tuhan… menciptakan satu rasa dalam dua jiwa yang jauh dalam waktu yang agak serentak!
Dan aku pandang semula pada bulan yang berseri… sambil senyum lagi…Wahai bulan, hiburkanlah hatinya sebagaimana kau telah hiburkan hatiku sebentar tadi dengan seri indah cahayamu… dan jangan lupa, sampaikan salamku padanya, yang sentiasa merinduinya bila dia hilang daripada pandangan mataku… yer… aku rindukan dia!
***********************************************************
Kasih (Ku Pinjam Wajah Mu) (Teacher’s Pet)
Kemana jua aku mengarah
Pandangan ku menggambarkan wajahmu
Oh Kasihku dilangit tinggi
Di lautan yang sedang menari
Biarpun aku memejam mata
Pandangan masih menggambar wajahmu
Berseri di cermin hati
Di taman impian kuimpikan
Kasih wajah kau ku jadikan
Azimat penguat semangat
Bisaku gagahi cabaran yang datang
Kasihku harap kau sudi maafkan aku yang meminjam
Wajahmu mengisi kekosongan hati
Diriku yang semakin tenggelam
Ke dasar sepi yang tak bertepi
Diriku yang semakin tenggelam
Ke dasar cinta yang tak bertepi
Biarpun aku memejam mata
Pandangan masih menggambar wajahmu
Berseri di cermin hati
Di taman impian kuimpikan
Kasih wajah kau ku jadikan penyuluh
Pabila malam gelap menyelimuti
Kembara ku menjejak bahagia
Dengan bayang malam ditindih malam
Memerah ke titis akhir ketulusanku
Diriku yang semakin tenggelam
Ke dasar sepi yang tak bertepi
Diriku yang semakin tenggelam
Ke dasar cinta yang tak bertepi
Kasih ku pinjam wajahmu
bila lagu ni kerap kali aku putarkan
terasa jauh jasad ni melayang dibawa kenangan
bertemankan suara hati yang kian buntu...
memikirkan di mana sebenarnya kenangan yang makin membisu
aku jadi lemah...
sendu bicaraku kembali bertaut
menambahkan rasa yang kian duka...
aku tahu hadirnya aku bukanlah untuk merawat luka
adanya aku hanya menambahkan sengsara
tapi aku ingin kau tahu...
terciptanya aku sekadar yang termampu
tidak terdaya rasanya jasad sekerdil ini membahagiakanmu
tidak termampu senyuman ku ini mengubati rasa luka di hatimu...
aku adalah aku,
yang hanya mampu menciptakan kenangan
antara suka mahupun duka...
nyata kini aku sendiri dalam ketandusan rasa
rasa yang semakin membenamkan aku dalam putaran waktu
waktu yang jua turut menghilangkan aku dalam perasaan...
bila sendiri aku jadi sunyi...
dalam keriuhan rasa...
dalam sendu bicara...
akhirnya aku tetap begini
tanpa jawapan yang pasti
di mana sebenarnya hati aku...
tersembunyi rasa yang kian tandus
membenamkan segala kenangan
memungkinkan segala keputusan
maafkan aku yang masih begini...
Nyalakan sebatang lilin, dalam sebuah bilik yang sepi, lepaskan rasa yang terbuku… jangan ada yang memerhati kerana itu syaratnya untuk menangis tanpa perlu berfikir! Waktu ini, hanya kedengaran suara hati berlawanan dengan suara akal. Saling bertingkah demi menegakkan prinsip masing-masing. Hatikah yang bakal memenanginya? Ataukah akal bisa menewaskan hati dengan hujahnya? Siapa yang menjadi si penentu pemenang antara dua itu? Bisa ditabalkankah pemenangnya saat itu juga?
Jika dibawa pandangan mata pada gelap bilik yang tak tersimbah cahaya, pasti gambaran itu terlalu jauh perginya. Menerobos hingga entah ke mana destinasi terakhirnya. Akan adakah jawapan atau ayat pemujuk dalam renungan pada sebuah kegelapan?
Jika dibawa pandangan mata pada kilauan cahaya si lilin yang semakin mencair demi berusaha untuk menerangi kesuraman, pasti gambaran itu seakan memacu ke arah suatu tujuan pasti. Bahangnya bisa memberi semangat di saat-saat kelesuan mencari kekuatan. Akan adakah jawapan atau ayat pemujuk dalam renungan pada sebuah kecerahan?
Jawapan yang dicari bergantung pada pilihan yang diyakini. Perlukah ditepuk dada untuk bertanya selera?
Tapi, adakalanya jawapan tidak diharap-harapkan lagi. Kerana segalanya telah terjawab. Maka dibiarkan saja keadaan itu berlalu… kembali melepas rasa yang terbuku… rasa terbuku hasil daripada sebuah jawapan yang telah merubah berbagai perkara. Perkara yang dahulunya tak ingin diubah. Tapi, itulah hakikat pada sebuah takdir… di saat ini, ayat pemujuk adalah, redhailah segalanya…
Menangislah hingga tiada airmata lagi yang ingin dicurahkan… kerana selepas itu, jangan lagi menangis atas sebab yang sama…
*sering saja menangis sendirian...
Jika dibawa pandangan mata pada gelap bilik yang tak tersimbah cahaya, pasti gambaran itu terlalu jauh perginya. Menerobos hingga entah ke mana destinasi terakhirnya. Akan adakah jawapan atau ayat pemujuk dalam renungan pada sebuah kegelapan?
Jika dibawa pandangan mata pada kilauan cahaya si lilin yang semakin mencair demi berusaha untuk menerangi kesuraman, pasti gambaran itu seakan memacu ke arah suatu tujuan pasti. Bahangnya bisa memberi semangat di saat-saat kelesuan mencari kekuatan. Akan adakah jawapan atau ayat pemujuk dalam renungan pada sebuah kecerahan?
Jawapan yang dicari bergantung pada pilihan yang diyakini. Perlukah ditepuk dada untuk bertanya selera?
Tapi, adakalanya jawapan tidak diharap-harapkan lagi. Kerana segalanya telah terjawab. Maka dibiarkan saja keadaan itu berlalu… kembali melepas rasa yang terbuku… rasa terbuku hasil daripada sebuah jawapan yang telah merubah berbagai perkara. Perkara yang dahulunya tak ingin diubah. Tapi, itulah hakikat pada sebuah takdir… di saat ini, ayat pemujuk adalah, redhailah segalanya…
Menangislah hingga tiada airmata lagi yang ingin dicurahkan… kerana selepas itu, jangan lagi menangis atas sebab yang sama…
*sering saja menangis sendirian...
"tersentuh oleh geraklaku dan tuturkata..."
apa maksud ayat aku tu? senang je maksudnya, ada perbuatan dan perkataan yang telah membuatkan aku rasa "pelik" hingga dunia aku seolah-olah begitu hening, sunyi dan terhenti seketika. nampaknya aku menerangkan ayat tu dalam bahasa yang begitu berbunga-bungakan? mulanya rasa mudah untuk menjelaskan, tapi, bila dah mula menaip ni, begitu banyak perkataan yang muncul di fikiran hingga berebut-rebut untuk dikeluarkan! hebatkan otak manusia ni? boleh memproses perkataan beribu kali ganda daripada kekuatan teknologi komputer terkini.
kadang-kadang aku mudah tersentuh oleh perbuatan atau kata-kata seseorang, terutama yang dilakukan oleh orang yang aku sayangi. kalau nak tahu aku tersentuh atau tidak, senang je... tengok muka aku cemana..
memula... aku akan memandang tepat kat mata orang tu... dengan mata aku yang lebih kurangnya tak bergerak-gerak bagaikan terkujat gitu! nape aku begitu? sebab aku bagaikan terpana seketika dengan perbuatan/perkataan dia. itu dari segi fizikalnya...
kalau ditanya dalam hati aku sendiri, bilakala aku tersentuh oleh perbuatan/perkataan dia, aku hanya ada satu jawapan.... sensasi perasaan yang hebat...! dan sensasi itu bisa menghentikan darah aku untuk seketika. dunia aku akan terasa tiada bunyi-bunyian. otak aku akan terasa kosong tanpa ada perkataan atau gambaran. perghh! hebatkan?
apa yang menyebabkan aku tersentuh? hmmm... bergantung pada di mana aku letakkan perasaan aku waktu itu... yang mana, aku sendiri sukar untuk meramalkannya. apa yang aku tahu, bila sudah tersentuh, semua rasa bisa bersatu... terharu, gembira, sedih, atau apa saja rasa yang wujud bisa digaul secara rata saat itu!
err... kenapa aku menaip bait-bait kata sebegini saat ini? adakah hati aku baru saja tersentuh oleh perbuatan/perkataan seseorang? hmmm... sejujurnya, ya...! dan aku ingin sangat memeluk dirinya saat ini... dengan satu harapan, ingin dirinya tahu yang aku menyayanginya seikhlasku...
apa maksud ayat aku tu? senang je maksudnya, ada perbuatan dan perkataan yang telah membuatkan aku rasa "pelik" hingga dunia aku seolah-olah begitu hening, sunyi dan terhenti seketika. nampaknya aku menerangkan ayat tu dalam bahasa yang begitu berbunga-bungakan? mulanya rasa mudah untuk menjelaskan, tapi, bila dah mula menaip ni, begitu banyak perkataan yang muncul di fikiran hingga berebut-rebut untuk dikeluarkan! hebatkan otak manusia ni? boleh memproses perkataan beribu kali ganda daripada kekuatan teknologi komputer terkini.
kadang-kadang aku mudah tersentuh oleh perbuatan atau kata-kata seseorang, terutama yang dilakukan oleh orang yang aku sayangi. kalau nak tahu aku tersentuh atau tidak, senang je... tengok muka aku cemana..
memula... aku akan memandang tepat kat mata orang tu... dengan mata aku yang lebih kurangnya tak bergerak-gerak bagaikan terkujat gitu! nape aku begitu? sebab aku bagaikan terpana seketika dengan perbuatan/perkataan dia. itu dari segi fizikalnya...
kalau ditanya dalam hati aku sendiri, bilakala aku tersentuh oleh perbuatan/perkataan dia, aku hanya ada satu jawapan.... sensasi perasaan yang hebat...! dan sensasi itu bisa menghentikan darah aku untuk seketika. dunia aku akan terasa tiada bunyi-bunyian. otak aku akan terasa kosong tanpa ada perkataan atau gambaran. perghh! hebatkan?
apa yang menyebabkan aku tersentuh? hmmm... bergantung pada di mana aku letakkan perasaan aku waktu itu... yang mana, aku sendiri sukar untuk meramalkannya. apa yang aku tahu, bila sudah tersentuh, semua rasa bisa bersatu... terharu, gembira, sedih, atau apa saja rasa yang wujud bisa digaul secara rata saat itu!
err... kenapa aku menaip bait-bait kata sebegini saat ini? adakah hati aku baru saja tersentuh oleh perbuatan/perkataan seseorang? hmmm... sejujurnya, ya...! dan aku ingin sangat memeluk dirinya saat ini... dengan satu harapan, ingin dirinya tahu yang aku menyayanginya seikhlasku...
~menyayangimu lebih dari yang kau tahu...~
Namun Ku Punya Hati (Revolvers)
Senyumku tak seghairah
Gerak gaya tidak selincah
Mataku tak seayu
Kicau burung pun tak semerdu
Namun ku punya hati
Juga gayaku perasaan
Hidupku yang begini
Kadar waktu diizin Tuhan
Tidak ku minta
Lahir ke dunia
Tidak ku duga
Cacat begini
Bukan kuminta
Kasih dan manja
Bukan ku rayu bantu simpati
Maafkan wahai teman
Ku menumpang di sudut dunia
Mencari ketenangan
Sampai masa ku pergi jua...
**********************************************************
Ada sesuatu pada lagu ni yang menyentuh hati aku. Bagai ternampak diri aku dalam lagu tuh… cumanya, aku tak cacat anggota, tu je. Sebenarnya lagu ni mampu buat airmata aku menitis. Tersedar yang rupanya diri ini serba kekurangan, tersedar yang diri ini hanya menumpang di sudut dunia… tapi yang pasti, aku masih punya hati.
Mungkin pendapat aku dan kau, jauh bezanya. Mungkin cara aku dan kau, juga jauh bezanya. Tapi ada satu perkara yang menyamakan kita… kita manusia dari jenis yang sama… dan punya hati yang sama merahnya… hormatilah sesama kita biarpun apa jenis “benang” yang ingin ditegakkan oleh diri masing-masing.
Moga kita tergolong dalam manusia yang punya rasa hormat yang tinggi… salam kedamaian dari aku.
Juga, kepada semua atlit istimewa (OKU), pamerkan kehebatan yang sebenar! Aku bangga dan terharu menyaksikan “kekuatan” yang ada dalam diri kalian… all the best sempena minggu FESPIC ’06 ini. ;)
kerana seseorang yang kita sayangi, kita bisa berkorban sedayanya walauapa jua. berkorban masa, harta, perasaan dan adakalanya hingga ke tahap nyawa! atas dasar apa pengorbanan itu sebenarnya? cinta? penghormatan? kepercayaan? balasan? tuntutan? tanggungjawab? kadang-kadang, tiada sebab... boleh ke begitu?
apa yang diberi, bakal dibalas. untuk sebuah pengorbanan, akan adakah sebuah balasan yang dituntut? atau sekurang-kurangnya impian bakal terpenuhi? mengharap sesuatu bisa diberikan sebagai ganti sebuah pengorbanan? boleh ke begitu?
kalau untuk upacara korban seekor lembu, misalannya, lembu itu tentunya dipilih daripada jenis yang terbaik, yang tiada cacatnya, yang telah terpelihara dengan elok dan terhindar daripada sebarang penyakit. untuk sebuah pengorbanan yang datangnya daripada sekeping hati yang merah, tentulah dipohon agar ianya suci, ikhlas, redha, dan yang perlunya juga... bebas daripada niat mengharapkan balasan... betulkah begitu?
tapi, kalau difikir-fikirkan lagi, mustahil juga manusia ini hidup tanpa mengharapkan "sesuatu" diberi kembali. kerana manusia sudah terbiasa dengan adat sesuatu kerja perlu ada upah. sesuatu yang diberi, perlu dipulangkan atau diganti-balik. sesuatu yang dikerjakan, perlu ada ganjaran. sejauh mana harapan mengharapkan balasan itu, hanya dapat ditentukan oleh hati yang merah. di sini, biarlah kita andaikan hati itu cuma sewarna sahaja, iaitu merah. usah diandaikan hati yang gelap dan hati yang putih lagi. lalu, akhirnya persoalan masih timbul, sesuatu pengorbanan itu, bolehkah betul-betul diiktikadkan dalam hati bahawa ianya sebenar-benar pengorbanan? bolehkah?
akhirnya, bila aku menung-menungkan kembali, benarlah kata-kata yang diungkapkan ini...
"akan baiklah seluruhnya bilamana seketul daging itu turut baik, dan seketul daging itu adalah hati."
jawapan pada ikhlasnya sebuah pengorbanan hanya dipunyai oleh seketul daging merah yang merahnya tiada ternoda, yang merahnya tiada tercela. dan kerana itu juga, ia tersimpan jauh dalam diri batang tubuh itu tanpa dapat dilihat, dinilai atau dipersoalkan oleh orang lain yang bukan pemiliknya. berbahagialah pada yang memiliki hati semerah itu...
********************************************************
pada adik yang aku kasihi, cepatlah sembuh ya. aku rindukan dirimu di sini. rindu ingin mengusikmu seperti selalu. rindu ingin dicubit manja oleh jari halusmu. rindu ingin dijeling seperti ibu yang memarahi anaknya yang nakal. dan bosannya aku bila tidak mendengar suaramu menghilai tawa...
jaga dirimu baik-baik ya. rajin-rajin makan ubat, dan rehatlah secukupnya. insyaallah aku nantikan dirimu di sini seperti selalu... ;-)
terima kasih, kerana sudi melayan rinduku hari ini dan maafkan aku yang mengganggu lenamu sebentar tadi... tidurlah semula, adik ku... opps! jangan lupa, senyum dulu... :)
Kenangan tak perlu masa berhari-hari untuk tercipta. Biarpun sedetik cuma, tapi andai ianya bermakna, sudah bisa dijadikan sebagai antara kenangan yang setia terpahat dalam ingatan. Tapi, adakalanya, aku tak pernah menyangka suatu peristiwa yang biasa-biasa sahaja, bisa turut membuatkan aku terkenang-kenang dan akhirnya termasuk dalam kategori kenangan yang tak luput dari ingatan… hebat, kan?!
Kenangan bisa membahagiakan andai diingat-ingatkan… dan kenangan juga bisa memaksa sendu tangis terhambur andai diingat-ingatkan. Kenangan bisa membuat aku terketawa terbahak-bahak hingga berairmata… dan kenangan juga bisa membuat aku terhiba sendirian hingga berairmata. Yang pasti, kenangan itu adalah “sesuatu” yang bisa menghidupkan dan juga melemahkan… hebat, kan?!
Ada orang kata, jangan hidup dalam kenangan kerana takkan pergi kemana-mana. Asyik memikirkan yang lepas-lepas hingga yang bakal mendatang sering tertinggal untuk difikir-fikirkan. Jangan menoleh lagi ke belakang, kerana yang telah berlalu adalah sejarah yang harus diteladani seumur hidup. Itu kata sesetengah orang. Ada orang lain pula kata, aku hidup dalam kenangan. Bagaimana pula tu?
Kenangan boleh tercetus di fikiran antara sengaja atau tidak. Kadang-kadang sengaja untuk mengingati tentang sesuatu itu, atas berbagai sebab juga. Contohnya merindui suatu saat yang pernah dilalui. Adakala pula, kenangan itu hadir tidak sengaja bila sesuatu terjadi. Contohnya peristiwa itu berlaku waktu hujan lebat turun, dan aku akan terkenang pada sesuatu yang pernah dilalui dalam keadaan begitu… hebat, kan?!
Mencipta kenangan, mengingati kenangan, merindui kenangan, adalah semuanya lumrah kehidupan. Kenangan manis, kenangan pahit, apa pun sahaja kategorinya, yang pasti, ia suatu kenangan yang menceritakan siapa aku dahulu… dan juga yang menjadikan siapa aku hari ini dan esok.
Gelak tawa semalam, merupakan airmata aku hari ini. Apakah aku akan turut mendapat yang sebaliknya nanti…? Aku hanya akan tahu, bila esok bakal menjadi kenangan yang bisa aku ingat-ingatkan. Persoalannya, masih milik aku kah esok yang aku tunggu-tunggu itu? Moga esok menjadi kenangan terindah buat aku, kau, dirinya, dan kita semua…
~ Salam terindah daripada aku… yang menyayangimu selamanya…
Kenangan bisa membahagiakan andai diingat-ingatkan… dan kenangan juga bisa memaksa sendu tangis terhambur andai diingat-ingatkan. Kenangan bisa membuat aku terketawa terbahak-bahak hingga berairmata… dan kenangan juga bisa membuat aku terhiba sendirian hingga berairmata. Yang pasti, kenangan itu adalah “sesuatu” yang bisa menghidupkan dan juga melemahkan… hebat, kan?!
Ada orang kata, jangan hidup dalam kenangan kerana takkan pergi kemana-mana. Asyik memikirkan yang lepas-lepas hingga yang bakal mendatang sering tertinggal untuk difikir-fikirkan. Jangan menoleh lagi ke belakang, kerana yang telah berlalu adalah sejarah yang harus diteladani seumur hidup. Itu kata sesetengah orang. Ada orang lain pula kata, aku hidup dalam kenangan. Bagaimana pula tu?
Kenangan boleh tercetus di fikiran antara sengaja atau tidak. Kadang-kadang sengaja untuk mengingati tentang sesuatu itu, atas berbagai sebab juga. Contohnya merindui suatu saat yang pernah dilalui. Adakala pula, kenangan itu hadir tidak sengaja bila sesuatu terjadi. Contohnya peristiwa itu berlaku waktu hujan lebat turun, dan aku akan terkenang pada sesuatu yang pernah dilalui dalam keadaan begitu… hebat, kan?!
Mencipta kenangan, mengingati kenangan, merindui kenangan, adalah semuanya lumrah kehidupan. Kenangan manis, kenangan pahit, apa pun sahaja kategorinya, yang pasti, ia suatu kenangan yang menceritakan siapa aku dahulu… dan juga yang menjadikan siapa aku hari ini dan esok.
Gelak tawa semalam, merupakan airmata aku hari ini. Apakah aku akan turut mendapat yang sebaliknya nanti…? Aku hanya akan tahu, bila esok bakal menjadi kenangan yang bisa aku ingat-ingatkan. Persoalannya, masih milik aku kah esok yang aku tunggu-tunggu itu? Moga esok menjadi kenangan terindah buat aku, kau, dirinya, dan kita semua…
~ Salam terindah daripada aku… yang menyayangimu selamanya…
dan mawar merah itu terus ditimpa hujan... hanyut...
jangan kembangkan lagi kelopak mu, wahai mawar...
jangan kembangkan lagi kelopak mu, wahai mawar...
kerana tiada siapa bakal mengaguminya...
Entah apa angin yang melanda, entah apa arus yang menghanyut, tiba-tiba aku rasa bagai terpinggir… tidak dipedulikan… tidak diendahkan… sorang-soranglah ko bercakap! Perghhh!!
Bagai ada jiwa yang sedang kemarahan, bagai ada jiwa yang sedang memendam rasa, tapi tak ingin diluahkan. Bukan setakat seribu pertanyaan yang bermain dalam kepala nih, tapi dah lebih berjuta-juta soalan yang terkarang dalam kepala otak aku ni.
Hmm… takpelah… mungkin ada sesuatu yang di luar pengetahuan aku sedang berlaku. Dan mungkin juga aku tak perlu tahu apa sebenarnya yang terjadi…
Apapun, rasa ini sungguh tak sanggup aku lalui… wahai mentari, jangan biarkan mendung itu berterusan…
Bagai ada jiwa yang sedang kemarahan, bagai ada jiwa yang sedang memendam rasa, tapi tak ingin diluahkan. Bukan setakat seribu pertanyaan yang bermain dalam kepala nih, tapi dah lebih berjuta-juta soalan yang terkarang dalam kepala otak aku ni.
Hmm… takpelah… mungkin ada sesuatu yang di luar pengetahuan aku sedang berlaku. Dan mungkin juga aku tak perlu tahu apa sebenarnya yang terjadi…
Apapun, rasa ini sungguh tak sanggup aku lalui… wahai mentari, jangan biarkan mendung itu berterusan…
Saat ini, aku tak tahu diri mu di mana… juga aku tak tahu apa yang sedang kau lalui waktu ini. Aku tetap di sini. Masih di tempat yang kau tahu di mana diamnya aku dan di mana lenanya aku.
Aku hanya doakan yang terbaik untuk mu. Hanya tuhan yang tahu apa yang aku pendamkan…
Jaga dirimu sebaik mungkin, ta… kerana ramai yang menyayangimu. Dari kejauhan ini, aku cuma dapat merenung pada garisan awan, mengharap yang kau ada di sana, sejahtera selalu.
Selamat ulangtahun kelahiranmu, ta…
~masih yang dulu~
Aku hanya doakan yang terbaik untuk mu. Hanya tuhan yang tahu apa yang aku pendamkan…
Jaga dirimu sebaik mungkin, ta… kerana ramai yang menyayangimu. Dari kejauhan ini, aku cuma dapat merenung pada garisan awan, mengharap yang kau ada di sana, sejahtera selalu.
Selamat ulangtahun kelahiranmu, ta…
~masih yang dulu~
Biarkan Berlalu (Wings)
Bila bersemadi warna cinta
Pudarlah segalanya
Tiada mentari lagi
Yang mengiringi perjalanan
Mestikah bersedih
Pada hakikat
Dikurniakan padamu
Bukankah cita-citamu
Memperjudikan kasih sayang
( korus )
Kita mampu merancang
Hanya Tuhan menentukan
Tak perlu dikisahkan
Janganlah memburu
Angin yang berlalu
Kelak kau terima
Jawapan yang kecundang
Pulang saja di mana
Permulaan langkahmu
Biar saja angin itu terus berlalu
**********************************************************
seperti kata seorang teman, cinta punya "kuasa"nya... kerana "kuasa" itu, kita bisa jadi insan yang paling hampa, dan kita juga bisa jadi insan yang paling gembira...
akhirnya aku akur... ada cinta yang lebih agung... yang memungkinkan segalanya...
kata-kata orang yang telah tewaskah ini...? tidak... aku cuma ingin bernafas semula...
terima kasih sahabat... kekasih...
~menyayangimu lebih dari yang kau tahu...
Ada rasa nak marah, ada rasa kecewa, ada rasa sedih, ada rasa terkilan dan entah apa rasa lagi yang sedang menguasai. Saat ini, aku hanya terfikir satu… sebatang carikan-carikan tembakau harum yang berbalut kertas putih. Ya, aku tahu, itu bukan penyelesai masalah. Ya, aku tahu, itu bukan jalan keluar yang seharusnya aku ambil. Tapi, saat ini, bakaran tembakau itu bisa membantu aku…
Aku ingin berdiam diri… mungkin itu lebih baik. Cerita aku, siapa aku, hanya aku yang menyimpan dan mengetahuinya. Tersilap langkah rupanya aku dalam menilai sesetengah orang. Ada yang bisa berkongsi rahsia, namun ada yang tak mampu menyimpannya. Ya, aku faham… ada berbagai sebab yang menjelaskan perbuatan itu. Tapi, aku bisa memaafkan atas dasar, rahsia itu bukan lagi rahsia tatkala dari saat aku meluahkannya lagi.
Dari kejauhan ini, aku sering merenung susuk tubuh itu…dengan lebih tepat lagi, aku menatap wajahnya dalam diam aku yang sepi. Aku tanyakan pada diri aku sendiri, “apa yang kau ingin darinya, zaff?” lama sekali soalan itu berlegar tanpa jawapan. Dan akhirnya airmata kesunyian ini mengisi ruang jawapan yang bagi aku, bukanlah jawapan yang betul lagi pasti. Ada hakikat yang perlu aku redhai. Ada realiti yang harus aku lalui. Dan aku tertunduk dalam gelap…
Mungkin ada eloknya aku kekal menjadi pengembara yang tiada berteman… hidupnya aku demi melihat orang lain bahagia, kerana atas bahagia itulah aku bisa bahagia juga… dan matinya aku demi melihat orang lain lebih tenang dalam kisah suram yang aku tinggalkan.
Maafkan aku, si pengembara compang-camping…
********************************************************
ada rasa istimewa yang aku simpan untuknya
ada rasa rindu yang ingin aku kongsi bersamanya
tapi,
rasa itu biarlah aku kekalkan dalam diri ini
rasa itu biarlah aku abadikan dalam jasad ini
kerna,
aku takut andai ia terbuang
aku takut andai ia terpinggir
suatu waktu, ya aku pernah memilikinya
suatu saat, ya aku pernah menaklukinya
tapi,
itu hanyalah suatu hari dulu
yang aku tak punyai lagi untuk hari ini dan esok…
ada airmata yang ingin tertumpah
tapi dapat diseka...
ada hati yang terasa sayu
tapi dapat dibendung...
biar sukar untuk dilafazkan
biar sakit untuk dinyatakan
harus ditelan sendiri
harus dikumam senyap
di waktu diri tegap gagah
di waktu itu juga ada ribut cuba menggoyah
di saat diri tersungkur parah
di saat itu juga ada banjir rakus menghanyut
lantas bila
dapat dihirup nafas bahagia?
pelangi itu terlalu jauh
biar cuba dijejak
biar cuba dikejar
akhirnya ia hilang
kerna waktu terbitnya
hanya sementara
hanya sekejapan...
jadi perlukah diharap hadirnya mendung lagi?
pada si empuk tilam,
diadukan sakitnya hati yang tersayat...
pada si lembut bantal,
diadukan pedihnya hati yang dijeruk...
dan pada si hangat gebar,
diadukan sunyinya hati yang ditinggalkan...
***********************************************************
biarkan diri terus dibasahi hujan semahunya... takpelah... kalau itu mampu meredakannya... aku letih, penat, kelelahan... sengaja aku meredah hujan, sengaja aku meranduk kesejukan yang tiada ampunnya. ada sesusuk tubuh menghiasi fikiran... yang sedang menguasai waras aku, yang sedang menguji jiwa aku. biar aku kegigilan oleh kesejukan hujan, daripada aku kegigilan menahan gelora di hati...
***********************************************************
Demi Waktu (Ungu)
Aku yang tak pernah bisa lupakan dirinya
Yang kini hadir diantara kita
Namun ku juga takkan bisa menepis bayangmu
Yang selama ini temani hidupku
Maafkan aku menduakan cintamu
Berat rasa hatiku tinggalkan dirinya
Dan demi waktu yang bergulir di sampingmu
Maafkanlah diriku sepenuh hatimu
Seandainya bila ku bisa memilih
Kalau saja waktu itu ku tak jumpa dirinya
Mungkin semua tak kan seperti ini
Dirimu dan dirinya kini ada di hatiku
Membawa aku dalam kehancuran
~ lagu ini buat aku termenung jauh...
Keindahan – O2
Layang-layang yang terputus talinya
Terbang entah ke mana
Sendiri mencari arah
Hidupku yang tak pasti
Cahaya atau gelap
Aku seharusnya berpijak di bumi yang nyata
Sedangkan aku masih dibuai mimpi yg ngeri
Bagaimana harus ku lakukan (oh..) sendiri
Tolonglah aku yang kesepian ini
Menyusuri jalan yang panjang
Penuh ceritanya
Hanya masa dan waktu
Merubah segalanya
Menjadi nyata
Oh tuhan
Terangilah diri ini
Agar dapat ku lalui
Jalan kekusutan
Dengan keindahan
*********************************************************
ada perubahan yang sedang aku lalui waktu ini. mulanya aku takut untuk menerima suatu kenyataan yang sering dimomokkan. aku takut pada suatu "kehilangan". aku risau bakal "kesunyian". sudah terasa sakit teramat melalui zaman keseorangan. gelap... hambar...
entah apa kekuatan yang ada waktu ini, yang memaksa aku menerima keadaan dirinya. memaksa aku meredhai akan ketentuan Ilahi. memaksa aku percaya semula pada qadha dan qadar-Nya.
dan hasilnya, aku semakin tenang... biarpun dunia aku masih berwarna merah. ada tekad yang sedang aku bina. ada keazaman yang sedang aku pupukkan. semuanya kerana aku sudah letih. bagai musafir yang ingin mencari perhentian terakhirnya. terasa benar beban yang digalas semakin tak mampu untuk dipikul. terasa benar bagai senja sudah dekat benar menghampiri malam...
aku menyayanginya dalam keadaan aku merelakan dirinya yang kini. aku akan tetap mengasihinya dan aku akan tetap menamakannya sebagai "kekasih", biarpun dia tak mungkin aku miliki...
~ menyayangimu lebih dari yang kau tahu...
terdampar rasa hati...
bila tersedar rasa itu mula menguasai diri
apa sebenarnya yang aku inginkan?
terlalu dahagakah aku dengan harapan...
terlalu egoiskah aku dengan perasaan...
sedarkan aku sepantasnya
kerana aku tak bisa lagi bertahan
dalam gurauan nakal...
dalam sendu bicara..
seolah menggambarkan rasa yang terpendam
dalam persis di awangan
dengan rasa ingin tahu
membawa aku sedalamnya dengan emosi
lemahnya aku....
dalam keadaan apakah aku ini..?
aku tak pernah bisa menjauhkan segala rasa
aku tak pernah cuba untuk meleraikan sengketa
sengketa yang mula beraja di hati aku
mungkin akan memusnahkan segala rasa cinta...
menghancurkan segala rasa percaya...
maafkan aku...
aku tak mampu menghalangnya
walau seribu daya aku curahkan buatnya..
terhenti ukiran pena
buat aku berfikir di mana sebenarnya kemahuan hati aku
nyata segalanya dalam kehancuran
kiranya aku masih di sini..
terus-terusan mengikut rasa hati ini...
aku tak akan merelakannya
tak akan sekali-kali memusnahkannya
kerana hati ini bisa menakluki jiwa...
kerana aku masih percaya ada ruang bagiku...
bertakhta terus sebagai kuasanya
mungkin ada yang bertanya...
siapa aku ini?!
dengan mudah meluahkan segala rasa
dengan rela merungkaikan segala kata
biarlah diri ini menjadi tanda tanya
satu ketika aku sendiri akan pergi
dengan rela...
kerana aku cuma hadir untuk sementara...
dunia nih adakalanya terlalu besar dirasakan. adakalanya jugak, terlalu kecil dan sempit. lagi jauh kita mengembara atas dunia nih, lagi ramai insan atau manusia yang bakal kita temui dan kenali. biar berbagai rupa, biar berbagai kelakuan, tapi, tentunya kita akan tetap mengingati pada yang sorang tu saja. ataupun mungkin, ada beberapa susuk tubuh yang sentiasa menjadi ingatan abadi dalam hidup kita.
ada yang kata,
"cinta hanya sekali hadirnya dalam hidup..."
"sayang takkan sama tumpahnya pada setiap insan..."
"rindu bukan mudah mencari penawarnya..."
pada satu tahap, bila kita memiliki segala-galanya dalam sesuatu perhubungan, sememangnya hidup amat nikmat sekali dilalui. cinta yang tulus, sayang yang ikhlas, rindu yang berbunga, diberikan pada seseorang yang amat bermakna dalam hidup kita. tapi, bila saat kita kehilangan segala-galanya atau sebahagian daripadanya, sememangnya hidup terasa hambar, sepi, suram.
pada satu tahap yang lain pula, bila kita tahu kita telah tidak punya harapan lagi untuk memiliki apa-apa cinta, hanya satu semangat yang bisa mengembalikan seri dunia ini... iaitu untuk belajar untuk redha pada segalanya. mungkin sukar sekali untuk memiliki cinta dari hati seorang manusia, tapi tidaklah terlalu perit untuk menagih cinta Ilahi, yang pastinya tiada sesiapa dapat mempertikaikan akan kesuciannya.
aku mungkin kelihatan kecewa pada zahirnya. aku juga mungkin kelihatan sudah berputus harap pada realitinya. dan aku mungkin kelihatan sudah menemui jalan penghujung pada sebuah destinasi cinta. tapi, percayalah, sebenarnya hidup aku baru bermula... ingin belajar bertatih kembali... ingin belajar bercakap kembali... ingin belajar menghargai sesuatu yang bernilai.
aku masih aku, si perindu si pencinta si pengasih... dan si tembam yang giginya rongak sebatang! ahakss.. hahahahahaha!
~ padamu kekasih, aku tak pernah buang sayang yang ada nih... menyayangimu lebih dari yang kau tahu...
ada yang kata,
"cinta hanya sekali hadirnya dalam hidup..."
"sayang takkan sama tumpahnya pada setiap insan..."
"rindu bukan mudah mencari penawarnya..."
pada satu tahap, bila kita memiliki segala-galanya dalam sesuatu perhubungan, sememangnya hidup amat nikmat sekali dilalui. cinta yang tulus, sayang yang ikhlas, rindu yang berbunga, diberikan pada seseorang yang amat bermakna dalam hidup kita. tapi, bila saat kita kehilangan segala-galanya atau sebahagian daripadanya, sememangnya hidup terasa hambar, sepi, suram.
pada satu tahap yang lain pula, bila kita tahu kita telah tidak punya harapan lagi untuk memiliki apa-apa cinta, hanya satu semangat yang bisa mengembalikan seri dunia ini... iaitu untuk belajar untuk redha pada segalanya. mungkin sukar sekali untuk memiliki cinta dari hati seorang manusia, tapi tidaklah terlalu perit untuk menagih cinta Ilahi, yang pastinya tiada sesiapa dapat mempertikaikan akan kesuciannya.
aku mungkin kelihatan kecewa pada zahirnya. aku juga mungkin kelihatan sudah berputus harap pada realitinya. dan aku mungkin kelihatan sudah menemui jalan penghujung pada sebuah destinasi cinta. tapi, percayalah, sebenarnya hidup aku baru bermula... ingin belajar bertatih kembali... ingin belajar bercakap kembali... ingin belajar menghargai sesuatu yang bernilai.
aku masih aku, si perindu si pencinta si pengasih... dan si tembam yang giginya rongak sebatang! ahakss.. hahahahahaha!
~ padamu kekasih, aku tak pernah buang sayang yang ada nih... menyayangimu lebih dari yang kau tahu...
aku terbang bersama bayangnya
aku lena bersama harumnya
segalanya terasa sepi di sini
biar hingar-bingar menguasai
biar terang-bendang mengerlip
tiada aku temui
sesusuk tubuh
yang bisa mengisi jauh pandanganku
aku sebut namanya
dalam malam dingin yang menusuk
pinta dirangkul bagai anak kecil
pinta didodoi bagai sang bayi
aku rindu dia menyahut panggilanku...
aku tatap wajahnya
dalam malam beku yang menguasai
dan aku lena
dalam mimpi yang pendek malamnya
aku rindukan sentuhannya...
aku kira waktu yang berlalu
tahu masa, saat, detik tak pernah menunggu
tapi,
aku tak sabar
aku tak betah
menanti bakal bertemu
menanti bakal bersua
melerai rindu yang menyeksa
melepas sakit yang dipendam
aku ingin mengucup tangannya seperti selalu...
rindukan dirimu...
********************************************************
salam aidilfitri daripada aku di shanghai... pohon diampunkan segala kesalahan dan keterlanjuran selama mengenali diri aku. kalau ada hutang yang masih belum aku lunaskan kerana kelupaan aku yang melampau (ahaksss), aku mintak sangat-sangatlah agar kenkawans sumer bagitau le kat aku ekk.. jangan le malu-malu... alahaiiii.. aku takut le nanti kene tuntut kat akhirat esok!
insyaallah, nanti kita akan berjumpa lagi... errr... ada sapa-sapa nak buat open-house ke? ahakss... adehhhh rindunyerrr nak makan makanan mesia! hahahahaha... err... jangan lupa lah ekk pada kenkawans yang nak buat open-house tu, sila-sila lah tinggalkan pesan kat sini... nanti aku boleh le buatkan list panjang-panjang... hehehhe.. boleh le kita buat tour-de-makan nanti! ngeeeee ;P
ok ar... sampai sini dulu aku menulis... jaga diri korang sumer baik-baik ekk... aku nih jauh dari korang, so takleh le nak jadi bouncer kalau ada apa-apa jadi kat korang tuh...! (perasan hampehh!) hahahaha... adiossss amigossss! :D
lagi beberapa hari, aku akan berada di bumi asing... berjumpa dengan orang-orang asing, bergaul dengan mereka menggunakan bahasa asing... dan meninggalkan sementara orang-orang yang aku sayangi di sini. ishh... kan bagus kalau boleh dibawa sekali semuanya! ahakss... melampaulah pulak ek! ;) tapi, aku akan tetap bawa diri mereka bersama aku, walaupun sekadar sekeping gambar mahupun serakam pita aksi mereka... jadilah... daripada takde langsung! hahahaha... adehhhh... payah jadi si perindu tegar macam aku nih! hahahaha... bak kata pires, kalau dah syahdu-syahdan tu, kekalkan je la.. hehehe.. ;) atau dengan kata lain, aku si penjiwang karatsss! ahakss... :P
beberapa hari yang lalu, aku tunaikan zakat fitrah atas diri aku. bertemankan dia, aku lafazkan akad dengan tenang, jelas dan kesyahduan yang menguasai diri aku... ih.. ih.. syahdu lagi! hehe... tak sangka sebenarnya dia nak temankan aku membayar zakat. selalunya, aku sensorang je, ala... bukan lama pun, sekejap je... lagipun, ada kaunter zakat sementara kat area ofis ni.
"assalamua'laikum ustaz, saya nak bayar zakat ni..."
"waa'alaikumsalam wbt. ha.. duduklah. nak bayar untuk sapa ni?"
"bayar untuk diri sendiri"
"ayah dan mak, macam mana?"
"ayah saya dah takde. mak saya, abang yang bayarkan"
"hmm... baca yang ditulis ni ye"
"inilah wang sebanyak empat ringgit tujuh puluh sen bagi menggantikan beras fitrah yang wajib bagi diriku pada tahun ini kerana Allah Taala"
dan amil membaca doa dengan suara yang perlahan tapi jelas di telinga... sambil aku dan dia, meng'amin'kan bacaannya...
seperti biasa, fikiran aku pasti akan menerawang ke suatu zaman yang sentiasa menjadi kenangan aku, zaman kanak-kanak & remaja :) dulu, aku yang menerima pemberian zakat orang. pengalaman menerima zakat merupakan suatu pengalaman yang manis dan sukar digambarkan. mungkin bagi sesetengan orang, duit sebanyak RM100 hingga RM150 tu kecil jumlahnya, tapi bagi aku dan adik-beradik serta ibu, jumlah itu sudah terlalu lumayan... lumayan sekali untuk dibelanjakan bagi membeli pakaian raya! dan selalunya jumlah itu takkan dihabiskan semata-mata untuk membeli baju raya.
beberapa hari sebelum raya, aku nak buat kejutan pada ibu. tak tau macam mana penerimaan dia nanti. dan mungkin juga kejutan buat beberapa orang teman yang dah lama menunggu. hahahaha... opsss! bukan aku nak kawen ekk! hahaha... kejutan ni mungkin tak seberapa le bagi orang lain, tapi bagi aku amat bermakna. aku nak bahagiakan hati ibu, itu saja. aku nak ibu senang. aku nak ibu tak mengeluh lagi pasal aku. aku nak ibu tahu, yang anak nakalnya ni masih endahkan dirinya... ih... ih... maafkan anakmu ini, ibu... : ishhh... tak sabarlah pulak menanti syawal nih... hehe.. :P
hari ni, jiwa aku dah mula memasuki era kesyahduan sebenarnya.... sebab esok, hari terakhir aku bekerja. pasni, 31hb baru le aku masuk keje balik... ih.. ih.. 2 minggu tuh... ish.. ish.. aku pasti rindu banget ngan meja aku ni, ngan pen-pen aku ni, ngan kerusi goyang-goyangan aku ni, ngan pc mengong aku ni dan jambangan bunga yang menjadi hiasan comey kat sudut meja ni. ngeeee... dan tentunya, aku bakal rindukan senyuman dia, usikan dia, dan pandangan mata dia yang kadang-kadang redup, yang kadang-kadang nakal... erghhhh!! (bos, buleh bawak dia sekali tak? ahaksss)
padamu, aku bakal merindukanmu... rindu yang setiap hari hadir, rindu yang setiap hari hanya bisa surut oleh sapaan manjamu...
beberapa hari yang lalu, aku tunaikan zakat fitrah atas diri aku. bertemankan dia, aku lafazkan akad dengan tenang, jelas dan kesyahduan yang menguasai diri aku... ih.. ih.. syahdu lagi! hehe... tak sangka sebenarnya dia nak temankan aku membayar zakat. selalunya, aku sensorang je, ala... bukan lama pun, sekejap je... lagipun, ada kaunter zakat sementara kat area ofis ni.
"assalamua'laikum ustaz, saya nak bayar zakat ni..."
"waa'alaikumsalam wbt. ha.. duduklah. nak bayar untuk sapa ni?"
"bayar untuk diri sendiri"
"ayah dan mak, macam mana?"
"ayah saya dah takde. mak saya, abang yang bayarkan"
"hmm... baca yang ditulis ni ye"
"inilah wang sebanyak empat ringgit tujuh puluh sen bagi menggantikan beras fitrah yang wajib bagi diriku pada tahun ini kerana Allah Taala"
dan amil membaca doa dengan suara yang perlahan tapi jelas di telinga... sambil aku dan dia, meng'amin'kan bacaannya...
seperti biasa, fikiran aku pasti akan menerawang ke suatu zaman yang sentiasa menjadi kenangan aku, zaman kanak-kanak & remaja :) dulu, aku yang menerima pemberian zakat orang. pengalaman menerima zakat merupakan suatu pengalaman yang manis dan sukar digambarkan. mungkin bagi sesetengan orang, duit sebanyak RM100 hingga RM150 tu kecil jumlahnya, tapi bagi aku dan adik-beradik serta ibu, jumlah itu sudah terlalu lumayan... lumayan sekali untuk dibelanjakan bagi membeli pakaian raya! dan selalunya jumlah itu takkan dihabiskan semata-mata untuk membeli baju raya.
beberapa hari sebelum raya, aku nak buat kejutan pada ibu. tak tau macam mana penerimaan dia nanti. dan mungkin juga kejutan buat beberapa orang teman yang dah lama menunggu. hahahaha... opsss! bukan aku nak kawen ekk! hahaha... kejutan ni mungkin tak seberapa le bagi orang lain, tapi bagi aku amat bermakna. aku nak bahagiakan hati ibu, itu saja. aku nak ibu senang. aku nak ibu tak mengeluh lagi pasal aku. aku nak ibu tahu, yang anak nakalnya ni masih endahkan dirinya... ih... ih... maafkan anakmu ini, ibu... : ishhh... tak sabarlah pulak menanti syawal nih... hehe.. :P
hari ni, jiwa aku dah mula memasuki era kesyahduan sebenarnya.... sebab esok, hari terakhir aku bekerja. pasni, 31hb baru le aku masuk keje balik... ih.. ih.. 2 minggu tuh... ish.. ish.. aku pasti rindu banget ngan meja aku ni, ngan pen-pen aku ni, ngan kerusi goyang-goyangan aku ni, ngan pc mengong aku ni dan jambangan bunga yang menjadi hiasan comey kat sudut meja ni. ngeeee... dan tentunya, aku bakal rindukan senyuman dia, usikan dia, dan pandangan mata dia yang kadang-kadang redup, yang kadang-kadang nakal... erghhhh!! (bos, buleh bawak dia sekali tak? ahaksss)
padamu, aku bakal merindukanmu... rindu yang setiap hari hadir, rindu yang setiap hari hanya bisa surut oleh sapaan manjamu...
Bertakhta Dihati (Farahdhiya)
Dihempas ombak
Terdampar buih
Menanti waktu pulang ke laut
Begitu rindu
Dipisah takdir
Meniti saat bersulam cinta
Lihat...lihat..
Sinarnya menyala
Lihat...lihat
Ke dalam mataku
Cintamu bertakhta (di hati)
Sebelum ku kenal
Dirimu siapa
Aku tak kenali
Apa itu cinta
Setelah ku kenal
Dirimu siapa
Ku cinta sejati
Kusandarkan jiwa
Digilis angin
Tercarik awan
Menanti detik sebelum hujan
Begitu sendu
Diguris resah
Meniti hari bersulam tangis
Takkan berganjak pendirian ku ini
Selagi kita tak kembali bersatu
Selamanya
Takkan berubah perasaan terhadapmu
Biar digugat
Biar dicabar
Biar dihalang....
********************************************************
hmm....
ada sesuatu yang menemani akalku..
ada sesuatu yang membawaku hilang dan terbang bersama mimpi-mimpiku
indahnya kenangan...
satu waktu isi lagu ini pernah menemani hariku..
dengan kesayupan malam yang dingin
dengan rasa yang tak mampu dirungkaikan..
indahnya perasaan...
andai mampu ku putar semula waktu
pasti rindu semakin menyingkap kalbu...
terlalu manisnya saat-saat bersama
masih tersemat dengan gelak tawa, senda gurau..
yang membuatkan hari-hariku indah bila mengenangkannya
namun....
disebalik kenangan yang terungkai
tersirat parut luka yang masih bersisa
hingga kini...
masih kekal di dalam hati
jauh rasa perjalanan yang aku tempuh
sakitnya terlalu pedih untuk ku pendamkan
ku gagahi.. ku lewati.. ku jalani
kerana aku tahu ada ruang yang masih menunggu hadirnya aku
bertemankan airmata..
aku tebarkan ruang agar kelukaan ini masih mampu diubati
masih berkesempatan untuk menghayati..
aku pautkan segala kekuatan
aku rangkul segala perasaan
nyata masih ada harapan buatku...
pada dia..
terima kasih kerana menghargai kehadiranku
aku yakini masih ada cinta di hatiku...
~ sya ~
ada mende yang menarik perhatian aku semalam bila aku tertonton siaran berita jam 8. tapi, sebenarnya siaran tu dah pun nak sampai ke penghujungnya. leka buat mende lain.. hehe. ada majlis sahur pak lah ngan anak-anak yatim kat Kepala Batas. pastu dinyatakanlah jugak yang air kegemaran pak lah ialah air nira nipah. dan kemudiannya aksi anak-anak yatim tu dikejutkan untuk bangun sahur oleh pak lah sendiri. dan akhirnya disiarkanlah pulak aksi mereka bersahur beramai-ramai dengan pelbagai juadah...
bukanlah air nira nipah yang jadi perhatian aku. tapi, wajah anak-anak yatim tu yang jadi tangkapan mata aku... ada sesuatu pada wajah mereka... dan buat airmata aku berlinang, bertakung, dan akhirnya tumpah... ih.. ih.. sayu pulak...
ada kenangan yang menggigit hati aku saat itu. biarpun siaran itu hanya beberapa saat, tapi dah cukup untuk aku memutarkan kembali kenangan aku 20 tahun yang lalu.
aku baringkan diri di susunan kusyen kerusi rotan ini... dan aku biarkan siaran tv terus berputar...
senario 1:
"hari ni, lauk tak banyak. kuih banyak tak laku ni. hujan lebat, orang tak banyak keluar. takpe kan, kita makan lauk 'cincai' je ni."
- dan kami adik-beradik hanya tersenyum pada ibu. nasi disuap, lauk dijamah... selebihnya ada kuih yang perlu dihabiskan.
senario 2:
"apasal baju ko nih ada bau kuih? ko tak puasa ekk? hahahahahaha"
"aku masak kuih dulu ar sebelum datang sekolah. ko ketawa apasal?"
"tak puasa, cakaplah tak puasa... selekeh!"
- dan perbualan itu berakhir dengan satu 'hadiah' istimewa daripada aku untuk si mulut lancang! hahahaha.. dan aku pun dapat gak hadiah istimewa lepas tu, daripada penolong kanan pulak! hahahaha.. hampehh!
senario 3:
"malam ni nak gi terawih ke mak? mak larat ke nih?"
"ehh.. pegi le. sayang tau kita tinggalkan terawih ni, bukannya selalu. setahun sekali je. kalau panjang umo, tahun depan dapatlah rasa lagi. kalau pendek umo, kempunanlah..."
"hmm... yelah. kuih ni kita bawak sket ekk mak gi masjid nanti. rasa macam dah nak dekat waktu berbuka ni. manader orang lagi ni..."
"haa.. bungkus siap-siap."
- dan tiba di rumah, selepas berbuka, ibu terlena di kerusi. kononnya nak rehat sebentar, tapi lenanya ibu hingga melepasi azan isyak. tak sanggup nak bangunkan ibu, sebab aku tahu, ibu letih teramat! sudahnya, terawih sendiri kat rumah...
aku terjaga, dikejutkan oleh suara pelakon drama omputeh ni. ih.. ih.. sempat lagi aku bermimpi ye. dan terasa ada sisa airmata di hujung pipi. zaff.. zaff.. nangis lagi ke? ih.. ih..
terus-terang aku katakan, biarpun lebih 20 tahun sudah berlalu, tapi aku masih rindukan saat berbuka puasa bersama seorang lelaki bernama "ayah"... aku rindukan kenangan itu... dan saat anak-anak yatim tadi disuapi dan dilayan oleh "ayah-ayah sementara" itu, membuatkan aku meletakkan diri ini di tempat mereka... arghhh...
ayah, maafkan anakmu yang nakal ini. alfatihah untukmu, ayah...
bukanlah air nira nipah yang jadi perhatian aku. tapi, wajah anak-anak yatim tu yang jadi tangkapan mata aku... ada sesuatu pada wajah mereka... dan buat airmata aku berlinang, bertakung, dan akhirnya tumpah... ih.. ih.. sayu pulak...
ada kenangan yang menggigit hati aku saat itu. biarpun siaran itu hanya beberapa saat, tapi dah cukup untuk aku memutarkan kembali kenangan aku 20 tahun yang lalu.
aku baringkan diri di susunan kusyen kerusi rotan ini... dan aku biarkan siaran tv terus berputar...
senario 1:
"hari ni, lauk tak banyak. kuih banyak tak laku ni. hujan lebat, orang tak banyak keluar. takpe kan, kita makan lauk 'cincai' je ni."
- dan kami adik-beradik hanya tersenyum pada ibu. nasi disuap, lauk dijamah... selebihnya ada kuih yang perlu dihabiskan.
senario 2:
"apasal baju ko nih ada bau kuih? ko tak puasa ekk? hahahahahaha"
"aku masak kuih dulu ar sebelum datang sekolah. ko ketawa apasal?"
"tak puasa, cakaplah tak puasa... selekeh!"
- dan perbualan itu berakhir dengan satu 'hadiah' istimewa daripada aku untuk si mulut lancang! hahahaha.. dan aku pun dapat gak hadiah istimewa lepas tu, daripada penolong kanan pulak! hahahaha.. hampehh!
senario 3:
"malam ni nak gi terawih ke mak? mak larat ke nih?"
"ehh.. pegi le. sayang tau kita tinggalkan terawih ni, bukannya selalu. setahun sekali je. kalau panjang umo, tahun depan dapatlah rasa lagi. kalau pendek umo, kempunanlah..."
"hmm... yelah. kuih ni kita bawak sket ekk mak gi masjid nanti. rasa macam dah nak dekat waktu berbuka ni. manader orang lagi ni..."
"haa.. bungkus siap-siap."
- dan tiba di rumah, selepas berbuka, ibu terlena di kerusi. kononnya nak rehat sebentar, tapi lenanya ibu hingga melepasi azan isyak. tak sanggup nak bangunkan ibu, sebab aku tahu, ibu letih teramat! sudahnya, terawih sendiri kat rumah...
aku terjaga, dikejutkan oleh suara pelakon drama omputeh ni. ih.. ih.. sempat lagi aku bermimpi ye. dan terasa ada sisa airmata di hujung pipi. zaff.. zaff.. nangis lagi ke? ih.. ih..
terus-terang aku katakan, biarpun lebih 20 tahun sudah berlalu, tapi aku masih rindukan saat berbuka puasa bersama seorang lelaki bernama "ayah"... aku rindukan kenangan itu... dan saat anak-anak yatim tadi disuapi dan dilayan oleh "ayah-ayah sementara" itu, membuatkan aku meletakkan diri ini di tempat mereka... arghhh...
ayah, maafkan anakmu yang nakal ini. alfatihah untukmu, ayah...
nampaknya, airmata ini tak betah disimpan lama... walaupun aku sedar, dalam perkisahan ini pasti hujungnya penuh duka, tapi aku masih degil meneruskannya. untuk apa ya, aku sering mempertahankan rasa sayang yang ada ini? kepuasan diri? gelora nafsu? kasihan?
ada hati yang tak bisa menerima. ada diri yang tak selesa melalui. rupanya, aku terlalu mementingkan diri sendiri, kan? terlupa untuk mengambilkira perasaan orang lain. terleka dalam menilai keputusan orang lain.
mungkin ada baiknya aku kekal menjadi perindu sepi. mungkin ada eloknya aku kekal menjadi pencinta misteri. melayan rasa sendiri, mungkin itu lebih selamat. meluahkan rasa pada lembaran bisu yang sentiasa menerima tanpa syarat. akulah itu, diri yang suatu waktu dulu membawa diri berseorangan, dan mungkin hari-hari mendatang ini aku bakal kembali seperti itu. menyesalkah aku? tidak...
cinta yang datang dan pergi, semuanya memberi makna pada aku. kenangan tercipta, segalanya amat hebat dan indah. biarpun ada duka yang berkesan, aku rela. demi segugus sayang yang telah aku curahkan, aku takkan membenci. jauh sekali ingin menuntut janji...
aku takkan menutup hati aku dari kasih sayang... itu yang pasti... biarpun dia sudah tak mengizinkan aku menyebut namanya, biarpun dia memaksa aku melupakan dirinya...
aku hidup atas nama cinta ini
biar gagah mana berdiri
biar indah mana bernyanyi
aku akan terus terpinggir...
aku hidup atas nama cinta ini
biar jatuh tersungkur
biar dalamnya terluka
aku akan terus tersenyum...
aku hidup atas nama cinta ini
belajar, belajar, dan terus belajar
sebagai pecinta setia
sebagai pecinta rela
sehingga akhirnya
aku mati atas nama cinta ini jua...
***********************************************************
sesuatu yang indah, bila berkesempatan lagi untuk melihatnya. sesuatu yang damai sekali, bila berpeluang lagi untuk mengusiknya. nikmat itu manis sekali. tapi, adakalanya di hujung nikmat, pasti ada jua duri yang menggeser. hidup sememangnya begitu, kan?
sesuatu yang kita inginkan, selalunya susah untuk dimiliki. selayaknya diumpamakan bagai ingin memiliki mutiara mahal yang disimpan di bawah cengkerang liar di dasar lautan yang berselut. terdaya? sanggup? mungkin ada yang sanggup, tapi mungkin bakal lemas kerananya.
sesuatu yang kita cari-cari, kadang-kadang tak perlu dicari jauh. sudah ada di depan mata. hanya kerana leka mencari, tak terpandang yang sudah tersedia. tapi, bila sudah tersedar yang di depan mata, selalunya kita bakal terlepas pula untuk memilikinya. ya, hidup tak selalunya bernasib baik. dan hidup tak seringkali mudah untuk dilalui...
sabar, tabah, tegar, adalah semangat yang perlu ada. semangat itu ada sebenarnya, cuma, sehebat mana diri ini dikuasai oleh semangat-semangat itu? adakalanya dalam pertarungan kelangsungan untuk sebuah kegagahan diri, semangat-semangat itu bisa tewas... tewas kepada kecewa, putus asa dan kegopohan... kasihan kan? hmm... begitulah hidup.
yang pasti, hidup tak terlalui hanya dengan berseorangan... hidup ini perlu berteman. dan selalunya, kerana pencarian "teman" lah, hidup seringkali menjadi kucar-kacir! tapi, dengan teman juga, hidup bakal diwarnai gemilang kilau pelangi syurga dunia...
selamat mencari teman, selamat mencari cinta...
selamat menjadi peneman, selamat menjadi pecinta...
"Malam bertandang hati berbisik mengenang..
Cerita derita yang daku pendam
Kata menguji cuba untuk ku sudahi
Berulang airmata membasahi...
Aku kini perlu berdiri
Walau hakikatnya pasti kan melukai...
Aku ingin semua rasai..
Kerna pengakhirnya hidupku sendiri..
Oh Tuhan...
Kau berikan aku segala kekuatan...
Meneruskan..Perjalanan"
waktu seolah-olah tak memberiku ruang untuk berbicara...
sejenak masa yang berlalu buat ku berfikir ke mana arah tujuanku...
mungkinkah jawapan masih ada yang berbaki?
perlukah ku meratapi persoalan yang masih bermain dihati...?
terlalu dalam perasaan yang tersimpan ini
namun...biarlah menjadi beban andai ku tak mampu lagi memikulnya...
hadirnya aku hanya mampu menciptakan kenangan
antara suka mahupun duka tak mampu hayatku ini menghalangnya...
Pada dia...
maafkan aku kerana tak mampu membahagiakanmu
aku hanya insan yang tercipta kerana janjiNya...
maka terbiarlah aku mengatur hala tujuku...
Pada dia...
maafkan aku kerana melukakan hatimu
tak terniat mengatur kata sehingga mengalirnya airmata kasihmu...
terlalu pedih andai aku mampu menghalangnya
kurangnya aku biarlah bertebaran di dalam hatiku menjadi debu
tak akan aku biarkan hati ini bercerita tentang kisah dukaku..
biarlah menghilang dan terus sepi bersama hayatku
andai senyumanku mampu membahagiakan kau..tenanglah
andai satu saat senyumanku ini menghilang,
jangan kau meratapinya
kerana aku sendiri tak pernah meminta untuk menjadi pemiliknya...
ketahuilah..dirimu terlalu bererti buatku
~ sya ~
Love is so very special
Yet can make you feel so lost
It can arrive just like the springtime
And melt away like morning frost
You must find ways to nurture
Always grow your love with care
Never ever take for granted
The love that you both share
Mistakes are bound to happen
You may hurt each other's heart
Yet don't give up to easily
It will tear your love apart
Love resembles a bright flame
That lights a dark starry night
Never ever let this flame burn down
Rekindle with all your might
Take a moment every day
Look deep into each other's eyes
Never hesitate to show affection
Small gestures will keep a love alive
Talk openly about your feelings
Take time to show that you care
Treasure each and every moment
Because to find true love is rare...
******************************************************
"menyayanginya setulus mungkin, mengasihinya seikhlas mungkin..." aku tak tahu bagaimana caranya, aku juga tak tahu peraturan apa yang perlu digunapakai. cuma sekadar aku akan cuba terus memberikannya yang terbaik daripada aku, itu sahaja. aku tahu, aku bukan yang terbaik bagi dirinya. dan aku tahu, aku juga bukan yang berhak sepenuhnya ke atas dirinya.
dia, indah tercipta. lengkap di mata aku. sempurna di hati aku. ya, tetap ada kelemahannya. ya, tetap ada cacatnya. aku sedar akannya. dan aku terima akannya. sedang berjanjikah aku? ehh... tidak... aku cuma menguatkan lagi kata-kata hati, yang menerima dia seadanya...
hati aku tengah risau,
hati aku tengah bimbang,
lalu senyum itu hadir
dan senyum itu meleraikan segala... hebatkan...?
terima kasih, kerana kasih-sayangmu 'menghidupkan' aku kembali...
ramadhan selalu buat aku jadi syahdu syahdan...
ramadhan memang buat aku jadi terkenang-kenang...
ramadhan tak pernah lagi tak buat aku mengalirkan airmata...
dan ramadhan masih lagi sudi menunggu aku hingga saat ini.
wajah ayah
wajah ibu
andai aku kenang-kenangkan
pasti hilang lapar dan dahaga...
pelukan ayah
pelukan ibu
andai aku ingat-ingatkan
pasti surut letih dan lesu...
cinta yang pergi
cinta yang hadir
andai aku imbas-imbaskan
pasti meruntun jiwa dan rasa...
****************************************************
ramadhan memang buat aku jadi terkenang-kenang...
ramadhan tak pernah lagi tak buat aku mengalirkan airmata...
dan ramadhan masih lagi sudi menunggu aku hingga saat ini.
wajah ayah
wajah ibu
andai aku kenang-kenangkan
pasti hilang lapar dan dahaga...
pelukan ayah
pelukan ibu
andai aku ingat-ingatkan
pasti surut letih dan lesu...
cinta yang pergi
cinta yang hadir
andai aku imbas-imbaskan
pasti meruntun jiwa dan rasa...
****************************************************
masihkah aku ingin terus bercinta lagi?
masihkah aku sanggup terus menagih kasih lagi?
gagahkah lagi aku?
hati,
letihkah dirimu?
akal,
marahkah dirimu?
mungkin dulu aku takut
mungkin dulu aku risau
bimbang yang mengundang gusar
gusar yang mengundang kecewa
andai kasih ditolak
andai sayang dibuang...
wahai hati dan akal,
izinkanlah aku menyayangi dirinya
biarpun mungkin aku bakal terbakar...
izinkanlah aku mengasihi dirinya
biarpun mungkin aku bakal terbiar...
terlalu puitis setiap kata yang terlahir,
terlalu resah andai kata-kata tu bisa buat kita hilang
dalam bayangan mimpi nan indah...
benarkah aku dicintai dan dikasihi seperti ini?....
sesak nafas menjawab setiap pertanyaan,
kabur pandangan memikirkan andai itu satu kenyataan...
Ya Tuhan, Kau kuatkan hatiku..
andai ini benar dan tertulisnya takdir buatku,
Kau restuilah kasihnya..
Kau lindungilah setiap gerak-gerinya..
kerana... aku ingin Kau cintai dia yang mencintaiku,
kerana... kasihnya tulus buatku,
kerana... hatinya terlalu ikhlas merinduiku,
dan... kerana aku terlalu ingin dia berada disisiku...
"kamu memang pencinta wanita
namun kau bukan buaya
yang setia pada seribu gadis
kau hanya mencintai aku..."
indah sebenarnya apa yang Kau ciptakan ini...
andai waktu mampu memberiku pilihan,
Kau lindungilah setiap gerak-gerinya..
kerana... aku ingin Kau cintai dia yang mencintaiku,
kerana... kasihnya tulus buatku,
kerana... hatinya terlalu ikhlas merinduiku,
dan... kerana aku terlalu ingin dia berada disisiku...
"kamu memang pencinta wanita
namun kau bukan buaya
yang setia pada seribu gadis
kau hanya mencintai aku..."
indah sebenarnya apa yang Kau ciptakan ini...
andai waktu mampu memberiku pilihan,
aku ingin sentiasa dirindui, dikasihi seperti ini...
aku ingin dicintai seperti ini...
tapi... andai belum waktunya
aku ingin dicintai seperti ini...
tapi... andai belum waktunya
aku sedia menunggu
jika takdirku masih dipanjangkan olehMu..
pada dia yang sudi mengasihiku... mencintaiku setulus hati,
mengertilah bahawa aku terlalu menghargai kehadiranmu...
jangan sesekali kau menjauhkan dirimu dariku..
terima kasih untuk kasih yang terpahat buatku...
~ sya ~
pada dia yang sudi mengasihiku... mencintaiku setulus hati,
mengertilah bahawa aku terlalu menghargai kehadiranmu...
jangan sesekali kau menjauhkan dirimu dariku..
terima kasih untuk kasih yang terpahat buatku...
~ sya ~
Pencinta Wanita (Irwansyah)
ku temukan dalam pencarian
cinta sejati untuk hidupku
kurang lebih yang seperti dia
ku harap dalam cintaku
ku tak mau menjanjikannya
pasti bahagia bila denganku
biar dia rasakan sendiri
betapa gilanya cintaku
aku memang pencinta wanita
namun ku bukan buaya
yang setia pada seribu gadis
ku hanya mencintai dia
aku memang pencinta wanita
yang lembut seperti dia
ini saat ku akhiri semua
pencarian dalam hidup
cintaku ternyata aku mau hanya dia
ku tak mau menjanjikannya
pasti bahagia bila denganku
biar dia rasakan sendiri
betapa gilanya cintaku
kamu memang pecinta wanita
namun kau bukan buaya
yang setia pada seribu gadis
kau hanya mencintai aku
pecinta wanita
mencintai dia
hanyalah dia...
*looking at her right now...
Sebelum Terlena (Hijjaz)
Sebelum mata terlena
Di buaian malam gelita
Tafakurku di pembaringan
Mengenangkan nasib diri
Yang kerdil lemah dan bersalut dosa
Mampukah ku mengharungi titian sirat nanti
Membawa dosa yang menggunung tinggi
Terkapai ku mencari limpahan hidayahMu
Agar terlerai kesangsian hati ini
Sekadar air mata tak mampu
Membasuhi dosa ini
Sebelum mata terlena
Dengarlah rintihan hati ini
Tuhan beratnya dosaku
Tak daya ku pikul sendiri
Hanyalah rahmat dan kasih sayangmu
Yang dapat meringankan hulurkan maghfirahMu
Andainya esok bukan milikku lagi
Dan mata pun ku tak pasti akan terbuka lagi
Sebelum berangkat pergi ke daerah sana
Lepaskan beban ini
Yang mencengkam jiwa dan ragaku
Selimuti diriku
Dengan sutra kasih sayangMu
Agar lena nanti ku mimpikan
Syurga yang indah abadi
Pabila ku terjaga
Dapat lagi ku rasai
Betapa harumnya
Wangian syurga firdausi.. Oh Ilahi...
Di sepertiga malam
Sujudku menghambakan diri
Akan ku teruskan pengabdianku padamu...
************************************************************
kadang-kadang aku tak menghargai nafas yang turun-naik ini. terlupa sebentar, nafas turun-naik ini hanya sementara dipinjamkan. terlalu leka dengan segala keindahan, kenikmatan yang terbentang di hadapan. bila terasa direnggut sementara, baru mula nak menggelabah! ishhh... betapa teruknya aku ni, kan?
kadang-kadang aku tak menghargai kasih-sayang yang aku perolehi. terlupa sebentar untuk mengucapkan "terima kasih" kepada orang-orang yang sudi menyayangi aku setulus dan seikhlas, tanpa sebarang pulangan. bila dah terasa direnggut sementara nafas yang turun-naik itu, baru mula nak menggelabah! ishhh... sekali lagi, teruknya aku ni, kan?
kadang-kadang aku tak endah airmata orang-orang yang aku sayangi dan menyayangi aku. terlupa sebentar untuk mengesat airmata yang jatuh, dan memeluk erat diri mereka. aku hanya memerhati dari jauh, takut ingin mendekati. bila dah terasa direnggut sementara nafas yang turun-naik itu, baru mula nak menggelabah! ishhh... sememangnya, teruk aku ni, kan?
dan di ketika ini, pada nafas yang turun-naik ini, aku ingin menghargai segala-galanya yang aku ada...
tuhanku, kesempatan ini akan aku gunakan untuk mengumpul kembali harga diriku. doaku, akhirilah hidupku dengan pengakhiran yang baik...
pada insan yang aku sayangi, aku akan cuba menghargaimu di tingkat yang sepatutnya. izinkan aku terus merasai hangat kasih-sayangmu...
"aku menyayangimu lebih dari yang kau tahu... maafkan aku, yang seringkali mengundang mendung dihatimu..."
Sebelum mata terlena
Di buaian malam gelita
Tafakurku di pembaringan
Mengenangkan nasib diri
Yang kerdil lemah dan bersalut dosa
Mampukah ku mengharungi titian sirat nanti
Membawa dosa yang menggunung tinggi
Terkapai ku mencari limpahan hidayahMu
Agar terlerai kesangsian hati ini
Sekadar air mata tak mampu
Membasuhi dosa ini
Sebelum mata terlena
Dengarlah rintihan hati ini
Tuhan beratnya dosaku
Tak daya ku pikul sendiri
Hanyalah rahmat dan kasih sayangmu
Yang dapat meringankan hulurkan maghfirahMu
Andainya esok bukan milikku lagi
Dan mata pun ku tak pasti akan terbuka lagi
Sebelum berangkat pergi ke daerah sana
Lepaskan beban ini
Yang mencengkam jiwa dan ragaku
Selimuti diriku
Dengan sutra kasih sayangMu
Agar lena nanti ku mimpikan
Syurga yang indah abadi
Pabila ku terjaga
Dapat lagi ku rasai
Betapa harumnya
Wangian syurga firdausi.. Oh Ilahi...
Di sepertiga malam
Sujudku menghambakan diri
Akan ku teruskan pengabdianku padamu...
************************************************************
kadang-kadang aku tak menghargai nafas yang turun-naik ini. terlupa sebentar, nafas turun-naik ini hanya sementara dipinjamkan. terlalu leka dengan segala keindahan, kenikmatan yang terbentang di hadapan. bila terasa direnggut sementara, baru mula nak menggelabah! ishhh... betapa teruknya aku ni, kan?
kadang-kadang aku tak menghargai kasih-sayang yang aku perolehi. terlupa sebentar untuk mengucapkan "terima kasih" kepada orang-orang yang sudi menyayangi aku setulus dan seikhlas, tanpa sebarang pulangan. bila dah terasa direnggut sementara nafas yang turun-naik itu, baru mula nak menggelabah! ishhh... sekali lagi, teruknya aku ni, kan?
kadang-kadang aku tak endah airmata orang-orang yang aku sayangi dan menyayangi aku. terlupa sebentar untuk mengesat airmata yang jatuh, dan memeluk erat diri mereka. aku hanya memerhati dari jauh, takut ingin mendekati. bila dah terasa direnggut sementara nafas yang turun-naik itu, baru mula nak menggelabah! ishhh... sememangnya, teruk aku ni, kan?
dan di ketika ini, pada nafas yang turun-naik ini, aku ingin menghargai segala-galanya yang aku ada...
tuhanku, kesempatan ini akan aku gunakan untuk mengumpul kembali harga diriku. doaku, akhirilah hidupku dengan pengakhiran yang baik...
pada insan yang aku sayangi, aku akan cuba menghargaimu di tingkat yang sepatutnya. izinkan aku terus merasai hangat kasih-sayangmu...
"aku menyayangimu lebih dari yang kau tahu... maafkan aku, yang seringkali mengundang mendung dihatimu..."
"awak, pasal blog awak tu....seikhlasnya dari hati ni, kalaupun ader kelahiran yang mewarnai hidup saya...saya still nak awak disisi saya..."
"biar dia dapat kasih sayang seperti mana mak dia perolehi dari insan seperti awak..."
"sayangi saya selamanya yer..."
************************************************************
Love the heart that hurts you, but never hurt the heart that loves you...
If you love something, set it free. If it comes back, it was, and always will be yours. If it never returns, it was never yours to begin with...
************************************************************
aku kematian kata-kata! hehehehe... apakah kerana char kue tiaw yang aku makan semalam? ataukah kerana aku makan dadih blueberry yang manis yaaamatz semalam? errkksss!! tak tauuu!!!
hmmm... itu manis yang boleh dirasa... macam mana pulak dengan "manis" yang dilabelkan pada wajah seseorang? ahaksss.. boleh rasa ke? kenapa ye, orang kata, "manisnya senyuman dia"? adakah boleh dicolet senyuman tu dan dirasa ngan lidah? erkss!! apa nih, rasa-rasa, colet-colet, lidah-lidah nih? ih.. ih.. dah.. dah.. tutup kes! hahahahaha...
ok ar, malas nak merapu lelebih kat sini, nanti orang menyampah lak! aku menantikan ilham untuk berkata-kata hadir semula. errr... apakah ilhamku ada pada wajahnya? perghhh!! tuhan je yang tahu!
************************************************************
kasih,
mimpiku masih bersulam harum dirimu
biarpun ia sekadar mimpi
tapi aku rasakan hangat dirimu, selalu...
aku menyayangimu lebih dari yang kau tahu...
************************************************************
Dua Insan (Ezad-Exists & Eva-Iva Virginia)
Bila kau senyum, ku gembira
Bila kau sedih, ku menangis
Bagai taman rindukan kembang
Ku rindu wajahmu oh sayang
Di mana saja kau berada
Ku kan tetap bersamamu
Walaupun jasadku jauh
Namun hatiku tetap padamu
Bila saja halangan menimpa
Kerna cinta ada ku tetap setia
Hanya dikau dan asmara
Membuat hidupku bagai dalam syurga
Biar masa berganti masa
Biar pun musim berubah
Telah kukatakan padamu oh sayang
Hanya kuasa Tuhan dapat memisahkan
Jika kau tanya pada rembulan
Mengapa cahaya berseri-seri
Nanti jawabnya kepada mu
Kerna dikau cinta padaku
Ku persembahkan kepada mu
Sekuntum bunga mawar merah
Kau terima sambil tersenyum
Kembang yang harum kau cium
Bila saja halangan menimpa
Kerna cinta ada ku tetap setia
Hanya dikau dan asmara
Membuat hidupku bagai dalam syurga
Dua insan sedang bercinta
Dua insan berjanji setia
Telah kukatakan padamu oh sayang
Hanya kuasa Tuhan dapat memisahkan
Bila kau senyum, ku gembira
Bila kau sedih, ku menangis
Bagai taman rindukan kembang
Ku rindu wajahmu oh sayang
Di mana saja kau berada
Ku kan tetap bersamamu
Walaupun jasadku jauh
Namun hatiku tetap padamu...
Setiap pagi...
selepas aku celikkan mata,
rupanya aku masih di tilam bilikku...
bukannya dalam pelukan bumi yang gelap.
Subhanallah...
masih aku punya peluang
merasai kehebatan pancaindera
menikmati kemanisan di muka bumi ini.
Alhamdulillah...
masih aku punya peluang
berjalanan, berlarian
bersujudan di muka bumi ini.
Laailaahaillallah...
masih aku punya peluang
mengagungkan keperkasaan-Mu
mengagumi kerajaan-Mu
yang tiada batasan di muka bumi ini.
Allahuakbar...
masih aku punya peluang
menginsafi dan merenungi
setiap hari-hariku yang berlalu
argh...yang manakah lebih hebat...
buku putihku atau buku hitamku?
Tuhanku,
moga aku masih mampu
mencelikkan mataku esok pagi
namun andainya tidak,
akhirilah hidupku
dengan pengakhiran yang baik...
************************************************************
I Wait
I wait for you,
anxious to see your face.
I stand and watch,
looking for the first sign of your arrival.
I finally see you,
I take a second look to make sure you're really there.
My pulse races and I crack a smile,
this is what I've been waiting for.
You begin to approach,
you say, "Sorry, I'm late."
I say, "No problem."
But I think to myself, 'I'd have waited forever.'
salam ramadhan untuk semua sahabat jauh dan dekat... serta untuk kekasih hati yang sentiasa dirindui. moga kita sama-sama dapat menjalani ibadah puasa dengan penuh ketenangan.
**********************************************************
dia sedang memangku seorang bayi suatu hari tu, dan aku renung dirinya dengan perasaan yang bercampur baur. dia nampak ayu begitu. dia nampak tenang dalam perasaan keibuannya yang mendalam. aku senang melihat dia dalam wajah yang begitu. betapa hati aku tersentuh melihat dia mengucup lembut pipi mulus bayi itu. mungkin dalam hatinya, sedang berkembang suatu rasa ingin memiliki cahaya mata sendiri. ya, dia memang sesuai menjadi ibu yang penyayang.
aku tahu, suatu hari, dia bakal melahirkan seorang bayi yang comel juga seperti dirinya. aku tahu, waktu itu akan tiba, insyaallah. dan aku rendahkan pandangan aku selepas itu, bila suatu perasaan mula menerpa... perasaan yang aku takkan memiliki dirinya selama-lamanya. perasaan yang menyatakan, aku tak mungkin dapat hidup bersamanya dalam sebuah ikatan kasih yang sedang dilaluinya kini.
aku hanya hadir seketika dalam hatinya. bagai pengembara memikul sebeban rasa, mencari tempat berlindung dari panas dan hujan. sampai suatu masa, bila disuruh pergi, maka pergilah mengatur langkah kembaraan. dan langkah hanya akan terhenti bila kudrat sudah tidak ada lagi. dan sebagai pengembara, aku hanya ada catatan sejarah kembaraan yang sering menjadi teman setia...
**********************************************************
ada pertemuan yang amat aku nantikan di bulan ramadhan ini. pertemuan yang bakal mencoretkan suatu catatan bermakna dalam diari seorang pengembara seperti aku. sememangnya telah lama aku nantikan. hanya tuhan yang tahu, sebesar mana harapan aku pada pertemuan ini. moga doaku dimakbulkan...
**********************************************************
letih
bukan kerana puasa ini
tapi kerana rasa ini
perit
bukan kerana cuaca ini
tapi kerana rasa ini
sakit
bukan kerana penyakit ini
tapi kerana rasa ini
wahai rasa ini,
izinkan aku terus menjadi aku
aku ingin memberikan yang terbaik
aku ingin mati sebagai pengembara yang berbakti
wahai kekasih,
izinkan aku menamakanmu sebagai kekasihku
izinkan aku menyimpan senyum terindahmu...
My Baby You (Marc Anthony)
As I look into your eyes
I see all the reasons why
My life's worth a thousand skies
You're the simplest love I've known
and the purest one I'll own
Know you'll never be alone
My baby you
Are the reason I could fly
and 'cause of you
I don't have to wonder why
Baby you
There's no more just getting by
You're the reason I feel so alive
Though these words I say are true
They still fail to capture you
As mere words can only do
How do I explain that smile
and how it turns my world around
Keeping my feet on the ground
My baby you
Are the reason I could fly
and 'cause of you
I don't have to wonder why
Baby you
There's no more just getting by
You're the reason I feel so alive
I will soothe you if you fall
I'll be right there if you call
You're my greatest love of all
My baby you
Are the reason I could fly
and 'cause of you
I don't have to wonder why
Baby you
There's no more just getting by
You're the reason I feel so alive
~ dia sukakan lagu nih... for u dear... lagu ni mewakili isi hatiku jua...
*************************************************************
Love is something you can't describe
like the look of a rose,
the smell of the rain,
or the feeling of forever...
Love is when you look into someone's eyes,
and see everything you need...
padanya,
"aku menyayangimu lebih dari yang kau tahu..."
As I look into your eyes
I see all the reasons why
My life's worth a thousand skies
You're the simplest love I've known
and the purest one I'll own
Know you'll never be alone
My baby you
Are the reason I could fly
and 'cause of you
I don't have to wonder why
Baby you
There's no more just getting by
You're the reason I feel so alive
Though these words I say are true
They still fail to capture you
As mere words can only do
How do I explain that smile
and how it turns my world around
Keeping my feet on the ground
My baby you
Are the reason I could fly
and 'cause of you
I don't have to wonder why
Baby you
There's no more just getting by
You're the reason I feel so alive
I will soothe you if you fall
I'll be right there if you call
You're my greatest love of all
My baby you
Are the reason I could fly
and 'cause of you
I don't have to wonder why
Baby you
There's no more just getting by
You're the reason I feel so alive
~ dia sukakan lagu nih... for u dear... lagu ni mewakili isi hatiku jua...
*************************************************************
Love is something you can't describe
like the look of a rose,
the smell of the rain,
or the feeling of forever...
Love is when you look into someone's eyes,
and see everything you need...
padanya,
"aku menyayangimu lebih dari yang kau tahu..."
pernah aku bermimpi,
menghidu harum lehernya
merasai lembut ulas bibirnya
mengusapi gebu pipinya...
pernah aku bermimpi,
menatapi mata indahnya
mengelus halus rambutnya
memegang erat wajahnya...
pernah aku bermimpi,
merangkulnya dengan rinduku
menenangkannya dengan bicaraku
menghangatkannya dengan asmaraku...
aku tak tahu...
saat itu, detik itu,
mungkin dapat aku lalui
mungkin takkan dapat aku harungi
apakah mimpi kan kekal sebuah mimpi? (hmm...)
**************************************************************
dia memang penyayang, manja, sensitif, adakalanya suka mengusik aku jugak, pandai menggoda (rasanya la), mudah merajuk kalau aku terlebih mengusik, suka dibelai... hmmm... itu antara yang aku boleh nilaikan setakat ini. tapi, aku tak tau dirinya yang sebenar-benar. ya, aku tahu setiap orang ada kekurangan juga, dan dia tetap ada kekurangan-kekurangan itu, cuma aku malas nak menilai sangat kekurangannya... seperti biasa, kerana kasih, segala yang buruk masih tetap dapat diterima... aku rasa aku lagi banyak kekurangan! arghhh!
dia pandai menyimpan rahsia hatinya. jarang ingin meluahkan rasa hatinya pada aku. mungkin dia lebih senang menyatakannya pada sahabat-sahabat rapatnya. mungkin dia selesa begitu, dan aku takkan memaksanya andai dia tak bersedia. yang penting, dia tahu apa aku rasa. yang penting juga, aku masih berkesempatan menyatakan bagaimana sayangnya aku padanya. kadang-kadang aku tak kisah kalau dia tak bagitau pun. tapi, ada ketikanya juga, aku kisah! bila akal sudah mula berdebat dengan hati, waktu itu, aku mula mencari jawapan... di mana aku dihatinya? arghhh!
**************************************************************
pada jendela ini
aku sering bercerita
tentang indahnya senyummu
tentang lembutnya bicaramu
tentang manjanya lakumu
pada jendela ini
aku sering bermenung
tentang mimpi nakalku
tentang mimpi bahagiaku
tentang mimpi ngeriku
pada hati ini aku pesankan,
"sayangilah dia sehebatnya"
"rinduilah dia sejujurnya"
"kasihilah dia setulusnya"
dan pada hati juga aku pesankan lagi,
"redhailah apa jua yang mendatang",
"kerana dia bukan milikmu selamanya..."
suaranya damai sekali kedengaran. aku yakin, tentunya dia sedang tersenyum sewaktu mengucapkan sepatah perkataan itu. aku di sini? terkesima! hehehe... terkedu! hilang segala sakit yang melanda, tenang jiwa yang sedang kacau.
dalam kesyahduan aku melayan perasaan selepas menikmati suaranya, akal aku mula berbahas...
"benarkah sayangnya tulus?"
"tidakkah dia hanya menyayangi mu atas dasar kesian?"
"relakah dia sebenarnya menghulur sayangnya untukmu?"
dan hati aku jadi sakit... sesakitnya... kata-kata apakah ini wahai akal? hati, katalah sesuatu... dan airmata membuangkan dirinya kerana tak mampu menanggung rasa... hati, jangan bisukan dirimu... jawablah soalan si akal itu... tolong... tolonglah...
*********************************************************
Kesetiaan (Siti Sarah Raissuddin)
Kesetiaan menghalangi
Kupindah ke lain hati
Dan tak ingin ku melukai
Mendambakan cinta ini
Hanya kekalnya denganmu
Tapi kudrat tak di tanganku
Padamu kualunkan rinduku
Sayang jadi sendu
Tinggalkan lara putus cintaku
Di akhir kali pertemuan pilu
Tahu kau meninggalkanku
Kau palitkan kesal menunggumu
Kesalahan kau pautkan di jiwaku
Kau nampakkan keangkuhanmu
Kurelai cinta tak suci ini pergi
Kuhayunkan langkah kaki
Meraih cinta yang suci
Moga ada insan yang luhur... sehati
Segaris nada rindu
Hilang jadi sendu
Tinggalkan lara putus cintaku
Di akhir kali pertemuan pilu
Tahu kau meninggalkanku
Kau palitkan kesal menunggumu
Kesalahan kau pautkan di jiwaku
Kau nampakkan keangkuhanmu
Diri ini tak kau hargai
Kesalahan kau pautkan di jiwaku
Kau nampakkan keangkuhanmu
Kuredhai cinta tak suci ini pergi... jauh
Cinta... kudambakan... Yang terbaik
lagu ini mengingatkan aku kepada dia... suaranya seiras dengan penyanyinya. setiap kali kedengaran lagu ini di mana-mana, aku akan menggambarkan yang dia sedang menyanyikannya pada aku. aku tak pasti samada aku perlu menghayati setiap bait liriknya... kerana suara itu begitu hampir dijiwa aku yang sedang merindukannya saban waktu.
dan aku cari lagu ini dalam pc... dan terus aku ulang-ulang mendengarnya... arghhh! penyakit rindu kembali menyerang!
kata orang, dari mata turun ke hati... dan dari hati terus cinta kan bersemi...
aku pernah menyukai seseorang bukan atas nama rupa. aku pernah merindukan seseorang juga bukan atas dasar sentuhan yang pernah ku terima. aku tak tahu mengapa sehebat itu aku boleh menyayanginya. aku tak sedar mengapa seluas itu aku bukakan hati ku untuknya.
dia mengajar aku meluahkan kata sayang...
dia mengajar aku menyemaikan erti rindu...
dia mengajar aku melukiskan warna impian...
dan dia mengajar aku menjadi pecinta setia.
************************************************************
kata orang, dari sinar mata terpancar segala rahsia terkandung...
aku pernah menyukai seseorang kerana sinar matanya yang indah dan sarat dengan kasih sayang. tak terlintas sebenarnya untuk cuba memuja pemiliknya kerana aku tahu, dia bakal bertakhta di singgahsana yang lebih putih dan suci. tapi, itulah kuasa kasih-sayang... bisa menenggelamkan tingkah bicara si akal yang berlawanan dengan si hati. padanya, aku lagukan kesepian yang menyuramkan hidupku. padanya, aku adukan kerinduan yang tak berpenghujung, dan padanya juga, aku nikmati sentuhan hangat yang membahagiakan.
************************************************************
kata orang, jangan menilai isi si manggis. buruk di luar, burukkah jua di dalamnya?
aku biasa menerima kejian. aku biasa menerima tohmahan. dan aku biasa juga menelan nista. ya, aku bukan kain yang putih lagi. ya, aku bukan lantai yang berkilat lagi. tapi, aku masih menjunjung pencipta aku. aku masih sedar kehambaan aku. bisikan aku dan Dia bersulam airmata. rayuan aku dan Dia bernada sendu. aku sendiri tak ingin hanyut. aku sendiri tak mahu terputus dari tali-Nya. aku sedar, ada kehidupan abadi yang menanti...
mengapa perlu terus-terusan menghukum, sedangkan yang layak menghukum hanyalah Pencipta aku? mengapa tidak menuntun tanganku menyusuri jalan yang putih, dan bukannya menolak aku ke jurang bertebing curam? mengapa mesti menyemai benci yang sarat dengan dendam, dan bukannya menebar kasih sayang yang bisa melunturkan hitam di hati?
ahhh... mungkin sebab daki aku terlalu kotor. mungkin jua tiada langsung haruman yang terbit dari aku. aku hanya bakal memalitkan lebih banyak hitam di jiwa-jiwa yang mulus, maka itu aku perlu disingkirkan. dan sebab itu juga aku perlu dijauhkan. benarkah begitu?
************************************************************
pada insan yang aku sayangi...
terciptanya dirimu sememangnya suatu sejarah hebat dalam hidupku. aku hanya punya kenangan yang bisa direnung dalam sunyi malam yang sentiasa bertamu. aku hanya punya rakaman suara indah yang bisa dilagukan dalam sepi angin yang berhembus. aku tetap akan seorang, tetap akan sendiri... menjadi perindu, pecinta, biarpun mungkin bukan yang terhebat, tapi cukuplah sekadar kau tahu, mentari hidupku ada pada senyum terindah mu...
sayang, terima kasih...
kerana menjadikan aku "hidup"...
kerana menjadikan aku "manusia"... yang punya hati...
aku pernah menyukai seseorang bukan atas nama rupa. aku pernah merindukan seseorang juga bukan atas dasar sentuhan yang pernah ku terima. aku tak tahu mengapa sehebat itu aku boleh menyayanginya. aku tak sedar mengapa seluas itu aku bukakan hati ku untuknya.
dia mengajar aku meluahkan kata sayang...
dia mengajar aku menyemaikan erti rindu...
dia mengajar aku melukiskan warna impian...
dan dia mengajar aku menjadi pecinta setia.
************************************************************
kata orang, dari sinar mata terpancar segala rahsia terkandung...
aku pernah menyukai seseorang kerana sinar matanya yang indah dan sarat dengan kasih sayang. tak terlintas sebenarnya untuk cuba memuja pemiliknya kerana aku tahu, dia bakal bertakhta di singgahsana yang lebih putih dan suci. tapi, itulah kuasa kasih-sayang... bisa menenggelamkan tingkah bicara si akal yang berlawanan dengan si hati. padanya, aku lagukan kesepian yang menyuramkan hidupku. padanya, aku adukan kerinduan yang tak berpenghujung, dan padanya juga, aku nikmati sentuhan hangat yang membahagiakan.
************************************************************
kata orang, jangan menilai isi si manggis. buruk di luar, burukkah jua di dalamnya?
aku biasa menerima kejian. aku biasa menerima tohmahan. dan aku biasa juga menelan nista. ya, aku bukan kain yang putih lagi. ya, aku bukan lantai yang berkilat lagi. tapi, aku masih menjunjung pencipta aku. aku masih sedar kehambaan aku. bisikan aku dan Dia bersulam airmata. rayuan aku dan Dia bernada sendu. aku sendiri tak ingin hanyut. aku sendiri tak mahu terputus dari tali-Nya. aku sedar, ada kehidupan abadi yang menanti...
mengapa perlu terus-terusan menghukum, sedangkan yang layak menghukum hanyalah Pencipta aku? mengapa tidak menuntun tanganku menyusuri jalan yang putih, dan bukannya menolak aku ke jurang bertebing curam? mengapa mesti menyemai benci yang sarat dengan dendam, dan bukannya menebar kasih sayang yang bisa melunturkan hitam di hati?
ahhh... mungkin sebab daki aku terlalu kotor. mungkin jua tiada langsung haruman yang terbit dari aku. aku hanya bakal memalitkan lebih banyak hitam di jiwa-jiwa yang mulus, maka itu aku perlu disingkirkan. dan sebab itu juga aku perlu dijauhkan. benarkah begitu?
************************************************************
pada insan yang aku sayangi...
terciptanya dirimu sememangnya suatu sejarah hebat dalam hidupku. aku hanya punya kenangan yang bisa direnung dalam sunyi malam yang sentiasa bertamu. aku hanya punya rakaman suara indah yang bisa dilagukan dalam sepi angin yang berhembus. aku tetap akan seorang, tetap akan sendiri... menjadi perindu, pecinta, biarpun mungkin bukan yang terhebat, tapi cukuplah sekadar kau tahu, mentari hidupku ada pada senyum terindah mu...
sayang, terima kasih...
kerana menjadikan aku "hidup"...
kerana menjadikan aku "manusia"... yang punya hati...
hati tak pernah menipu... itu yang pasti. tapi hati terlalu gelojoh. hati terkadang tak sabar. hati sering mengambil keputusan sendiri. arghh...! akal, mengapa hanya mendiamkan diri? sudah letihkah menasihati hati? jangan biarkan hati bertindak sendirian... namun, jangan terlalu cepat menghukum hati kerana hati sudah sering terhukum, sudah sering sekali.
************************************************************
memang sukar mengakui
memang sukar melafazkan
saat itu tiba jua
tapi
saat itu mungkin tak bermakna lagi
mengapa ditunggu hingga di hujungnya
mengapa dicari habisnya
akukan saja
lafazkan saja
"sayang, i luv u..."
nah, sekarang
telah terucap
telah terlafaz
padanya,
jangan ditagih sebarang janji
jangan dituntut sebarang pengertian
kasih, sayang,
biarkan ia bertebaran dalam warna keikhlasan
biarkan ia bersemi dalam harum kejujuran...
padamu,
"sayang, sematkan dihatimu selamanya
aku menyayangimu lebih dari yang kau tahu..."
My Heart (Irwansyah feat Acha Septriasa)
Disini kau dan aku
terbiasa bersama
menjalani kasih sayang
bahagia ku denganmu
pernahkah kau menguntai
hari paling indah
ku ukir nama kita berdua
disini surga kita
bila kita mencintai yg lain
mungkinkah hati ini akan tegar
sebisa mungkin tak akan pernah
sayang ku akan hilang
if u love somebody
could we be this strong
i will fight to win
our love will conquer all
wouldn’t reach my love
even just one night
our love will stay in my heart
my heart...
***********************************************************
terfikirkan dirinya...
membuat aku mendiamkan diri...
mendengar lagu hati aku sendiri...
***********************************************************
You will never know true happiness
until you have truly loved,
and you will never understand
what pain really is
until you have lost it...
***********************************************************
hilangkah dia dari aku...?
suaranya kedengaran
ada sendu yang terselindung...
ada resah yang dibendung...
ada rindu yang menggunung...
suaranya kedengaran
mencengkam rasa di dada ini
bagai ingin diutus sang pari-pari
mencipta warna indah di sisi...
************************************************************
ada airmatakah yang telah terkorban di sana? entahlah... aku tak berani nak bertanya. suaranya "muram". hmm...tapi, benarkah dia sedang menangisi sesuatu di sana? atau aku hanya terperasan sendiri? arghhh...! tapi, betul... suaranya bagai hilang semangat. suaranya bagai menanggung sesuatu.
aku di sini bagai seorang yang "dungu". tak berdaya berbuat apa-apa untuknya! tapi, berdayakah aku untuk ke sana?
aku di sini hanya bisa menemaninya dalam ruangan yang serba terhad. memujuknya dalam suara yang cuba ingin menjadi penghiburnya. memujuknya agar tersenyum kembali.
************************************************************
aku renung kembali kenangan bersamanya... dan tanpa aku sedari, airmata aku turut "terkorban"... setitis demi setitis... aku biarkan berlinangan... mungkinkah ada yang membasahi hatinya...? atau... hati akukah yang telah awal-awal lagi dibasahi oleh airmata sendunya...?
please dear... jangan menangis lagi...
mesej dari dia...
"tetiba rasa rindu plak :-( dengar lagu kenangan terindah yang sentiasa temani saya sepanjang hari bekerja. feel sungguh..."
"make sure kalau sakit makan ubat. jaga diri kat sana k..."
****************************************************************
There is only one happiness in life, to love and be loved...
****************************************************************
You know you are in love when you see the world in her eyes, and her eyes everywhere in the world...
****************************************************************
What Is It That I Love?
If asked why I love her I would say
It’s the sway in her hips,
the thickness in her thighs.
It’s the lust in her lips,
the love in her eyes.
It’s the softness of her skin,
the silk in her hair.
It’s the twist in her walk;
it’s the sweetness in her talk.
It’s the way she loves me
that makes me love her each day.
That is what I would say...
****************************************************************
dalam forum, sempat aku letakkan satu ayat tadi...
"berikan dia kenangan terindah untuk disemat dihatinya..."
lepas dah taip tu, aku terpikir balik, betul ke aku dah tinggalkan kenangan terindah untuk dia? apakah aku hanya mengheret dia ke sebuah dunia baru yang asing bagi dirinya? apakah kehadiran aku cuma mengkacau-bilaukan sebuah negeri yang baru terbina? erghhh...!!!
****************************************************************
If I could have just one wish,
I would wish to wake up everyday
to the sound of your breath on my neck,
the warmth of your lips on my cheek,
the touch of your fingers on my skin,
and the feel of your heart beating with mine...
****************************************************************
i just miss u dear... :(