when one...

Tuhan,
terima kasih atas rasa yang dilontarkan ini. Sesungguhnya aku tahu apa itu rasa ‘kehilangan’…
dan terima kasih atas percikan semarak ini. Sesungguhnya aku tahu apa itu rasa ‘kerinduan’.

Aku tak berani mengakui rasa ini. Biarlah dulu… aku nak lihat hingga ke dasar mana ia bakal menjalar. Nantilah dulu… aku nak tunggu hingga ke tinggi mana ia bakal menggunung dan akhirnya bakal meletus meledakkan segala-galanya.

Sebelum segala-galanya terledak keluar memuntahkan lahar bara api yang mungkin susah terpadam, seeloknyalah ada persiapan untuk berhadapan dengan situasi itu. Aku tak mahu ada yang menjadi mangsa. Aku tak mahu ada yang bakal termusnah teruk. Aku tak rela mengorbankan sesuatu yang dipunyai oleh orang lain. Dan aku tak mahu ledakan itu sebenarnya akan memusnahkan suatu binaan indah yang telah lama tersergam…

Aku masih seorang makhlukNya yang belajar untuk menjadi ‘manusia’…

**************************************************


When one is too hurt one cannot see others' pain, is too blind with one's own.
When one has many weights to lift, one cannot enjoy life.
When one has many expectations, one cannot be patient with others.
When one has fear, one cannot enjoy life.
When one does not give, one is making the heart lonely.
When one does not take, one is making the heart feel inferior.
When one does not hope, one is shutting oneself into a tight closet.
But when one does not love, one is killing one's self.

(written by 12-year old Olivia, Berkeley, California, 2/12/02)
0 Responses