hapuslah airmatamu...


suaranya kedengaran
ada sendu yang terselindung...
ada resah yang dibendung...
ada rindu yang menggunung...

suaranya kedengaran
mencengkam rasa di dada ini
bagai ingin diutus sang pari-pari
mencipta warna indah di sisi...

************************************************************

ada airmatakah yang telah terkorban di sana? entahlah... aku tak berani nak bertanya. suaranya "muram". hmm...tapi, benarkah dia sedang menangisi sesuatu di sana? atau aku hanya terperasan sendiri? arghhh...! tapi, betul... suaranya bagai hilang semangat. suaranya bagai menanggung sesuatu.

aku di sini bagai seorang yang "dungu". tak berdaya berbuat apa-apa untuknya! tapi, berdayakah aku untuk ke sana?

aku di sini hanya bisa menemaninya dalam ruangan yang serba terhad. memujuknya dalam suara yang cuba ingin menjadi penghiburnya. memujuknya agar tersenyum kembali.

************************************************************

aku renung kembali kenangan bersamanya... dan tanpa aku sedari, airmata aku turut "terkorban"... setitis demi setitis... aku biarkan berlinangan... mungkinkah ada yang membasahi hatinya...? atau... hati akukah yang telah awal-awal lagi dibasahi oleh airmata sendunya...?

please dear... jangan menangis lagi...
0 Responses