ngomel sendirian...

ada airmata yang ingin tertumpah
tapi dapat diseka...
ada hati yang terasa sayu
tapi dapat dibendung...
biar sukar untuk dilafazkan
biar sakit untuk dinyatakan
harus ditelan sendiri
harus dikumam senyap

di waktu diri tegap gagah
di waktu itu juga ada ribut cuba menggoyah
di saat diri tersungkur parah
di saat itu juga ada banjir rakus menghanyut
lantas bila
dapat dihirup nafas bahagia?

pelangi itu terlalu jauh
biar cuba dijejak
biar cuba dikejar
akhirnya ia hilang
kerna waktu terbitnya
hanya sementara
hanya sekejapan...
jadi perlukah diharap hadirnya mendung lagi?

pada si empuk tilam,
diadukan sakitnya hati yang tersayat...
pada si lembut bantal,
diadukan pedihnya hati yang dijeruk...
dan pada si hangat gebar,
diadukan sunyinya hati yang ditinggalkan...

***********************************************************

biarkan diri terus dibasahi hujan semahunya... takpelah... kalau itu mampu meredakannya... aku letih, penat, kelelahan... sengaja aku meredah hujan, sengaja aku meranduk kesejukan yang tiada ampunnya. ada sesusuk tubuh menghiasi fikiran... yang sedang menguasai waras aku, yang sedang menguji jiwa aku. biar aku kegigilan oleh kesejukan hujan, daripada aku kegigilan menahan gelora di hati...

***********************************************************

Demi Waktu (Ungu)

Aku yang tak pernah bisa lupakan dirinya
Yang kini hadir diantara kita
Namun ku juga takkan bisa menepis bayangmu
Yang selama ini temani hidupku

Maafkan aku menduakan cintamu
Berat rasa hatiku tinggalkan dirinya
Dan demi waktu yang bergulir di sampingmu
Maafkanlah diriku sepenuh hatimu
Seandainya bila ku bisa memilih

Kalau saja waktu itu ku tak jumpa dirinya
Mungkin semua tak kan seperti ini
Dirimu dan dirinya kini ada di hatiku
Membawa aku dalam kehancuran

~ lagu ini buat aku termenung jauh...
0 Responses